Gelap langit ,segelap mataku
disela pintu gubuk tak berjendela
kuhampar malam penuh limbah cahaya
ruhku, Â
segelap nafas tanpa jeda,
beribu malam yang jelaga begitu panjang
dan aku mengejar rembulan,
terengah-engah dilautan nista,
Rembulan mati diatas kepalaku sendiri,
Lalu cahayamu mengiang,
Setiap senja usai melabuhkan warnanya,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!