Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Banaspati

11 Oktober 2018   08:13 Diperbarui: 11 Oktober 2018   08:52 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Art paint by. Djoko pekik

Gelap langit ,segelap mataku

disela pintu gubuk tak berjendela

kuhampar malam penuh limbah cahaya

ruhku,  

segelap nafas tanpa jeda,

beribu malam yang jelaga begitu panjang

dan aku mengejar rembulan,

terengah-engah dilautan nista,

Rembulan mati diatas kepalaku sendiri,

Lalu cahayamu mengiang,

Setiap senja usai melabuhkan warnanya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun