Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bisikan Pancaroba

1 Mei 2018   16:37 Diperbarui: 1 Mei 2018   16:48 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by. Telegraph.co.uk

Ia berbisik dekat lubang telinga kita, tak ada batas

Dengan bibirnya yang hitam

Dan mata yang penuh dendam, telunjuknya ke langit

Ia berbisik di bawah terik matahari,

Membakar satu ikat kumpulan reranting

Hangus dedaunan menjelma arang

Duhhh...saudara - saudaraku runtuh bergelimpangan

Pancaroba...

Kita gegabah memandang zaman,

Sudah berkali tragedi berakhir gelap, segelap jiwa kita

Ia berbisik di lubang telinga kita yang dungu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun