Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Biru

24 April 2018   14:26 Diperbarui: 24 April 2018   14:26 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
By. harianjogja.com

Mata kita mendelik, mata yang hitam dan merah

Mata anak anak kita menatap masa kini menjadi hari esok,

Itulah igauan tidurku,

Kita melihat tanah merah dan sekendi kembang setaman

Tanah merah tempat kita kaku dalam rindu

Digali tangan tangan kekar berjiwa kesatria yang kehilangan jiwa

Digali buldozer yang tanpa ampun,

Kita menjadi manusia peminum bau keringat saudara kita

Kita menjadi tawon tawon tanpa tanding

Berkelompok di pojok-pojok kembang dan saling mencium tar yang sedap

Apakah kita tahu tar itu ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun