Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terminal

10 Maret 2018   11:30 Diperbarui: 10 Maret 2018   11:31 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di osowilangun, regukan kopi merefresh kepala

Dan pandangan mata yang kabur

Matahari nyalang,

memanggang wajah makelar penumpang

Penjaja ketengan duduk dalam sepi,

Dua remaja yang tak usai main gitar, memburu bus

Cuaca cerah,

Pertanda nasib baik buat kaki lima

Terminal yang masih mereguk nikmat setoran angkot,

Belum bisa merubah keadaan

Kopi hitam tinggal ampas, osowilangun reot jalannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun