Beragam kumpulan cerita, sebagai ide menjadi menarik; melahirkan kebaruan kreatif  ide-ide nonplagiat. Semoga menjadi pelengkap sekalipun berbeda manfaat di era informasi kini. Keterbukaan organisasi berbagai latar belakang edukasi, merupakan komunikasi antar tetangga keren banget. Suatu keindahan filosofis pemersatu konstruksi berkebangsaan.
Semoga gaung nasionalisme Pancasila Sakti penjaga negeri berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, semakin kukuh berbudi luhur lestari kesuburan tanah negeri. Meskipun penyakit kronis korupsi belum juga mampu disembuhkan, tuntas. Entah mengapa. Barangkali belum ditemukan antivirus korupsi tertepat. Lalu kapan? Lemot amat. Undang-undang anti korupsi melengkapi perangkat hukum telah berjalan.
Cuaca silih berganti fitrah Ilahi. Kewajiban rasa syukur berkumandang di nurani negeri tercinta ini. Pertukaran informasi berbagai pengetahuan di langit keberagaman edukatif pesona kebersamaan Satu NKRI Pancasila. Tak perlu debat kusir asal bunyi tak berrmanfaat untuk mata air kehidupan bernegara. Terpenting menjadi sangat utama, waktunya sangat kritis.; Membumi hanguskan korupsi alias kaum koruptor termasuk kroni-kroninya merupakan tugas utama negeri tercinta ini.
Persoalan mendasar terkini tak jauh dari persoalan tuyul koruptor strategis. Bahaya laten tuyul korupsi, membuat tampilan sebuah negeri tampak tua renta seakan-akan tak mampu lagi menendang bola ke gawang lawan. Semakin rentan dikelabui tuyul koruptor di sektor perolehan korupsi terus mengangkasa dari triliun ke triliun. Apa kata langit siang bolong kalau korupsi makin piawai petak umpet berkelit lidah.
"Berantas Koruptor!" Hanya slogan belaka.
"Berantas Korupsi!" Hanya sebaris kata bersayap.
Ragam pesona kasus korupsi bernas makin pintar bikin adegan patgulipat berlipat-lipat. Dalam komposisi manipulasi semanis madu telanjang bulat tak punya malu di depan publik negeri ini. Slogan berantas korupsi tak terlihat kuat di kelasnya. Apa hal itu bikin pusing tujuh keliling. Dilarang pusing. Sekalipun sebuah negeri amat sibuk di berbagai sektor. Risiko kekuatan hukum tetap untuk membombardir koruptor all in one antek-anteknya,; Pasukan tempur anti korupsi negeri ini wajib bergerak cepat dalam sunyi.
Tak seharusnya pemberantasan korupsi jungkir balik di kanvaskan oleh koruptor laiknya  aktor laga. Why gituloh. Justru pemberantas korupsi wajib lebih sakti setiap hari berani mengkanvaskan koruptor, siapapun, dimanapun, kapanpun. Sebab si tuyul koruptor makin piawai melompat tinggi ke angkasa raiblah triliun top of the top. Why gituloh.
Pengawasan esensial mental internal di setiap area wilayah kegiatan produktivitas kelembagaan formal tak sekuat slogan antikorupsi. Mungkin loh. Kalaupun pengawasan antikorupsi terus menerus berlangsung. But why? Sekali lagi gituloh. Koruptor bertaring drakula triliun masih berani nongol. Wow! Oh! Wow!
Ehem, antara sedih perih pilu plus minus miris banget setiap kali pemberitaan tuyul korupsi triliun.; Dikabarkan media publik setia selalu untuk negeri terindah di bumi. Terima kasih jurnalis anti korupsi NKRI Pancasila. Lawan koruptor. Lawan ketidak adilan.; Siapapun bekingannya. Satu Indonesia anti preman koruptor. Lawan.
***
Jakarta Indonesia, Kompasiana, Mei 08, 2025.