Tim desain Go Mobile merangkum beberapa kesalahan yang biasanya dilakukan 80% desainer muda saat membuat portofolio.
Memang tidak ada portofolio yang sempurna, namun kamu bisa coba beberapa tips ini agar bisa dilirik oleh para employer. Check it out!
#1. Terlalu banyak template rumit
Template yang rumit dan ornamen hiasan yang penuh bisa mengalihkan perhatian employer dari desain utama. Nuansa dekoratif memang keren, tapi jangan lupa bahwa desain utamanya harus menjadi fokus. Berikan nuansa desain yang sesuai dengan karakter yang ingin ditunjukkan. Ingat: desain dulu, baru mockup yang kedua.
#2. Link tidak berfungsi
Lupa memberi akses atau bahkan melampirkan tautan yang rusak menjadi 90% kasus yang membuat employer beralih ke kandidat lain. Kasus lainnya juga memberi terlalu banyak folder untuk dilihat. Kamu bisa menyederhanakan navigasi folder atau menggunakan platform desain khusus untuk memposting karya seni. Behance, Dribbble, atau situs freelance lainnya bisa digunakan untuk ini. Satu portofolio saja sudah cukup. Tidak perlu mengirim banyak tautan melalui channel lainnya seperti media sosial dan Google Drive, jika isinya sama.
#3. Terlalu banyak project
Ini bisa jadi positif dan negatif. Di satu sisi, ini membantu untuk memahami latar belakang desainer. Di sisi lain, gambar yang sudah terlalu lawas seperti dari jaman di bangku SMP sepertinya sudah tidak relevan jika dimasukkan. Hindari pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan project klien. Pilih 20 proyek terbaik untuk membuat makna desain tidak kabur.
#4. Tidak memiliki konsep umum
Klien menghargai desainer dengan latar belakang yang luas, tetapi portofolio tanpa konsep umum bukanlah cara terbaik untuk menyajikan pengalamanmu. Ketika seorang desainer memasukkan sampul album rock, poster untuk pesta ulang tahun anak-anak, dan branding untuk proyek seni futuristik ke dalam portofolio, tidak jelas apa sebenarnya prioritasnya. Pilih karya yang mewakili gaya dan bidang keahlian utamamu. Sajikan yang paling relevan dengan apa yang dicari klien.
#5. Resolusi rendah
Kualitas gambar adalah representasi visual dari pengetahuan desainer. Desainer adalah profesi kreatif, di mana harus memiliki keahlian teknis dasar. Menampilkan desain dalam resolusi dan format yang benar seharusnya tidak menjadi masalah. Sebelum mengirim gambar, periksa kualitas unggahan. Bayangkan sedang menyerahkan versi final kepada klien: semuanya harus sempurna.
#6. Gambar terlalu besar
#7. Salah ketik
Beberapa kesalahan memang bisa dianulir, namun salah ketik akan sangat menganggu dan membuat perhatian klien tidak fokus. Hal ini juga secara tidak langsung menunjukkan kamu sebagai orang yang tidak detail dan terburu-buru.