Mohon tunggu...
Syukron
Syukron Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Akademisi hukum

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berubah, Menunggu Kata Bijak

7 Februari 2019   11:52 Diperbarui: 7 Februari 2019   12:18 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan ciptakan manusia dengan seperangkat roh dan jasad

Entah kenapa,? Akal tak sanggup untuk berfikir layaknya manusia. 

Akal sebagai hiasan menunggu kata bijak yang tak tahu kapan datang.

insting menutupi akal untuk bertindak seperti anjing yang sedang mengonggongi orang lewat di depannya.

Prasangka yang dia temukan bukan akal yang berkerja .

Akal dijejali beribu prasangka membuat akal tak berdaya untuk berfikir.

Dia terdiam, menunggu kata bijak untuk berubah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun