Mohon tunggu...
Syukron
Syukron Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Akademisi hukum

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Ingin Acuh tapi Tak Bisa

18 Juli 2018   12:51 Diperbarui: 18 Juli 2018   13:26 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Banyak kejadian di Indonesia seperti parasit yang menempel di setiap lini kehidupan bernegara. Setiap kali Johan melihatnya, dia ingi hidup acuh terhadap semua yang terjadi dihadapannya.Karena Johan melihat parasit itu orang yang dipandang baik tetapi melakukan sesuatu yang tidak boleh dilakukan( korupsi, oportunistik,). Seolah-olah perbuatan yang dilakukan oleh parasit itu sesuatu yang biasa .

Sesuatu hal yang membuatnya aneh parasit adalah orang yang terpelajar dan terdidik dalam sebuah institusi pendidikan. Dia mengerti sesuatu yang baik dan buruk, dia diajarkan bagaimana menjadi orang yang berguna untuk orang banyak di negeri ini. "Apalagi saya, saya hanya seorang mahasiswa, mereka yang hidup dengan keilmuan saja terus berbuat tidak patut."

Johan mulai menjalani hidupnya dengan ketidakpedulian terhadap apa yang dilihat. Dalam hatinya berbicara," banyak orang yang terdidik yang melakukan hal yang tidak sepatutnya." Masa bodoh dengan hal itu, sering diucapkan setiap kali diskusi diwarung kopi.

Dia sering berfikir semua diskusi yang dilakukan tidak berdampak bagi perubahan, diskusi hanya sekedar diskusi tanpa sebuah pergerakan. Itu yang membuatnya lebih memilih hidup acuh terhadap apa yang di dengar dan dilihat.

Dikampus hijau yang dia ikut belajar didalamnya. Banyak dosen-dosen yang mementingkan proyek ketimbang mengajar keilmuan kepada para mahasiswa. Ini juga membuat Johan menambahkan acuh terhadap apa yang di lihat, karena alasannya sangat sederhana. "Dosen yang saya anggap memiliki keilmuan dan moral melakukan hal yang tidak seharusnya." "Meninggalkan tanggung jawab sebagai pengajar"

Dibarengi dengan peningkatan belajar agama, Johan merasa gundah dengan sikap acuh yang dilakukan selama ini. Agama mengajarkan untuk terus berbuat baik dan merubah Angkara murka selama hidup. Selama Johan diskusi tentang apa yang dirasa dan dilihat di negara ini, semua bersikap acuh, tidak perduli dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat pengamen, anak jalanan, anak putus sekolah. Sering hatinya berbicara, " mereka hidup tidak memikirkan yang lain, trus aku harus bagaimana."?

Hidup seperti sendiri yang dialami Johan, karena mereka pun hanya memikirkan hidupnya sendiri. Tetapi Johan teringat dengan suatu ajaran agama, "jangan pernah berhenti untuk berbuat baik karena Tuhan akan bersamamu dan selalu menyayangimu." Perkataan agama membuat Johan merasa tidak sendiri. Dia bersama Tuhan yang selalu membantunya untuk merubah kebiasaan buruk yang terjadi di negara ini.

Johan saat ini merubah semua mainset, yang selama dia berkutik pada ketidakpedulian. Kini membuangnya jauh-jauh karena senyuman orang yang tertindas dan tertipu lebih berharga daripada ego yang ada dalam dirinya. Kini Johan hidup dengan penuh semangat membawa kritik untuk orang-orang oportunistik yang memikirkan hidupnya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun