Memulai tulisan ini saya teringat dari perkataan Quraisy Shihab: nabi mengajarkan untuk menuju angka 10 tidak langsung mengatakan 5+5=10 tetapi untuk menuju anngka 10 bisa 1+9=10 dan seterusnya. Perumpamaan tersebut mengisyaratkan kita kepada perbedaan dalam Islam terutama masalah fiqih dari 4 Mazhab yang Mashur hingga sampai saat ini.
Saya berikan contoh satu pendapat Hanafiyah tentang babi dan anjing ketika  kita ubah bentuknya(sudah berubah menjadi embrio)  boleh dimakan.  walaupun ada yang mengatakan batil salah satunya ahli hadits Indonesia yaitu Mustafa Ali Yakub yang notabenenya bermazhab Syafi'i.
Akhir-akhir ini diramekan kembali dengan campuran babi dalam obat-obatan yang beredar di masyarakat yang membuat resah dengan banyak beredar buzzer untuk menyudutkan salah satu pihak dengan masalah tersebut.
Ketika melihat sejak zaman para imam mazhab masalah campuran babi yang berubah dari wujudnya  ada yang membolehkan dan mengharamkan . kita tak tidak terlalu panik karena masalah itu  dari zaman para imam Mazhab selalu diperdebatkan tetapi tidak saling menjatuhkan yang terjadi pada saat sekarang yang menyebarkan buzzer yang menjatuhkan salah satu pihak dengan mencerca.Â
Untuk itu pelajaran bagi kita bahwa prilaku para imam Mazhab memberikan kita pencerahan untuk saling menghormati dan tidak saling menjatuhkan