Mohon tunggu...
Syukron
Syukron Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Akademisi hukum

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paham Radikal Penyebab Penganiayaan

28 Januari 2018   04:00 Diperbarui: 28 Januari 2018   04:57 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejadian mengejutkan terjadi di pondok pesantren Al-hidayah ,Cicalengka, kabupaten Bandung.  Dikutip di detik.com bahwasanya Pengasuh pondok pesantren KH Emon Umar Basri tersebut dianiaya oleh pelaku yang berpaham radikal yang tidak memiliki ilmu agama yang komprehensif.

Kejadian penganiayaan terjadi setelah sholat subuh. kebetulan pengasuh pondok pesantren tersebut termasuk jam'iyah Nahdlatul ulama (NU), yang dalam setiap amal ibadahnya mengikuti NU, seperti wiridan, qunut dan sebagainya.

Di kutip di detik.com.Sebelum menganiaya KH Emon Umar Basri ,  yang diduga pelaku ikut berjamaah hanya satu rokaat shalat subuh dan meneruskan shalat subuh sendiri dikarenakan berbeda paham dalam melaksanakan tata cara ibadah. Setelah para santri m meninggalkan KH Emon Umar Basri  masih  satu orang asing yang dicurigai sebagai pelaku karena berbeda paham dalam mengamalkan tatacara ibadah yang berbeda disitulah kejadian penganiayaan terjadi.

Pemahaman radikal  ini menyebabkan seseorang menjadi brutal dan tidak mau belajar lebih giat lagi. Banyak tersebar di medsos seperti santrionline : orang yang menganiaya KH Emon Umar Basri mengatakan dalam bahasa sunda " NU didiyeu punarakaeun Kabeh( yang disini calon penghuni neraka semua)

Kejadian tersebut memberikan gambaran kepada kita agar tidak beragama seperti orang yang buta akan keilmuan lainnya, karena pak KH Emon Umar Basri pun mempunyai landasan dalam setiap amal ibadahnya. Ketika anda melihat perbedaan tidak boleh menyalahkan orang lain yang berbeda dengan anda karena setiap apapun yang dilakukan ada sebuah alasan atau sandaran dalam melakukan kegiatan ibadah.  Pemahaman keagamaan anda bukan  untuk mengaku paling benar apalagi menganiaya orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun