Mohon tunggu...
Ian Aja
Ian Aja Mohon Tunggu... -

Menulis itu adalah M E N U L I S

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jangan Pilih Eks Koruptor

7 September 2018   07:45 Diperbarui: 7 September 2018   07:59 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebuah negara bisa hancur kalau korupsi merajalela.

Di Indonesia, korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa. Kejahatan yang bukan kriminal biasa.

Namun, itu sepertinya hanya di atas kertas. Cuma aturan hukum tok.

Nyatanya koruptor bisa senyum-senyum saat ditangkap. Tidak ada rasa penyesalan apalagi malu. Hebatnya masih bisa nyogok kepala sipir agar dapat fasilitas mewah di penjara. Duit hasil korupsinya masih banyak.

Salah satu pihak yang semestinya ikut prihatin dengan permasalahan ini adalah partai politik. Tetapi sepertinya parpol tak menaruh perhatian sungguh-sungguh untuk memberantas korupsi. Tak punya integritas.

Malah parpol walau sudah menandatangani fakta integritas untuk tidak mencalonkan mantan koruptor, masih juga melakukannya. Tak punya kemaluan.

Apalagi warga sepertinya belum terlalu peduli untuk tidak memilih calon yang eks koruptor. Makanya parpol tak peduli. Lha masih dipilih kok sama warga.

Harus mulai dibudayakan nih untuk tak memilih calon yang mantan koruptor.

Eks koruptor dianggap sama dengan eks bandar narkoba dan eks pelecehan terhadap anak-anak. Ngeri tho. Mbok ya jangan dipilih.

Kalau bisa parpol yang masih mencalonkan eks koruptor juga jangan didukung. Biar itu juga jadi budaya di parpol.

Ini sudah satu yang bisa dilakukan oleh warga agar bangsa ini bisa lepas dari hantu korupsi. Sekecil apa pun upaya pasti berarti. Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun