Mohon tunggu...
Giat Manurung
Giat Manurung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ESFJ-A

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Membangun Komunikasi Interpersonal yang Baik dalam Keluarga

16 Desember 2022   17:25 Diperbarui: 16 Desember 2022   20:42 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Keluarga merupakan tatanan unit terkecil di dalam masyarakat yang mangacu pada suami, istri yang kemudian menjadi orang tua beserta anak-anaknya. Berdasarkan UU nomor 52 tahun 2009 keluarga yang berkualitas ialah keluarga yang terbentuk atas perkawinan yang sah serta memiliki kesejahteraan, hidup harmonis, dan juga taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keharmonisan dalam keluarga tercermin dari bagaimana pola komunikasi interpersonal yang terjalin di dalamnya. Salah satu caranya adalah dengan membentuk komunikasi interpersonal yang sehat antar anggota keluarga.

Lalu bagaimana sih membentuk komunikasi interpersonal yang sehat di dalam hubungan keluarga?

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan adanya keterbukaan diri. Sikap saling terbuka antar anggota keluarga sudah pasti akan membentuk sebuah komunikasi interpersonal yang sehat. Bagaimana sih caranya? 

Mungkin setiap keluarga memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda, pasti ada rasa "segan" untuk terbuka dengan orang tua karena bukannya tidak mau terbuka tetapi takut dimarahi oleh orang tua ketika kita menceritakan tentang pengalaman atau masalah yang dihadapi. 

Tapi perlu diingat, nasehat dari orang tua itu cerminan bagaimana cara mereka menunjukkan empati kepada anak-anaknya, lihatlah segala sesuatu dari sisi positifnya karena tidak ada satupun nasehat dari orang tua yang dapat menjerumuskan anaknya. Oleh karena itu, sebagai anak sudah semestinya kita mendengar nasehat orang tua dan menjadikannya sebagai pedoman untuk hidup.

Kalau kita masih kurang berani untuk terbuka sepenuhnya dengan orang tua, kita bisa terbuka kepada kakak atau adik kita atau bahkan sepupu kita. Memang ya, keterbukaan diri kita tidak semudah itu, tetapi berdasarkan pengalaman saya seiring bertambahnya usia hal ini sangat perlu untuk kita bersikap terbuka kepada salah satu anggota keluarga kita karena hal ini akan membuat hubungan semakin harmonis dan juga komunikasi interpersonal semakin sehat.

Saya akan menceritakan berdasarkan pengalaman pribadi saya. Saya memiliki jarak usia yang cukup jauh kepada kakak perempuan kedua saya yang terpaut perbedaan umur 6 tahun yang mana waktu saya kecil kakak saya mulai merantau keluar kota untuk melanjutkan studinya. Sebagai laki-laki saya tentu segan untuk cerita masalah pribadi saya apalagi semasa kita kecil kita tidak terlalu dekat. Singkat cerita, kakak saya tersebut sudah melanjutkan kuliah di Filipina dan begitu saya lulus SMA, kedua orang tua saya memutuskan agar saya berkuliah di Filipina. 

Tentu sulit awalnya untuk melakukan bonding dengan kakak saya tersebut, namun saya terus mencoba setiap harinya untuk terbuka kepadanya dari hal-hal kecil seperti "kak, nanti malam kita dinner bareng yuk?" atau saya menceritakan masalah yang dialami saat di perkuliahan. 

Dari sini saya mulai terus terbuka kepada kakak saya hingga detik ini meskipun kakak saya berada di USA untuk bekerja, saya tetap terbuka kepada dirinya tentang hal apa saja yang saya lewatkan termasuk masalah pribadi saya ataupun masalah percintaan saya, atau sharing tentang resolusi hidup kita ditahun depan. Saya biasa meluangkan waktu bercerita setiap harinya baik melalui video call Whatsapp atau Facetime dan sekedar tanya kabar itu sudah sangat bermakna. Hubungan ini saya rasa semakin harmonis setiap harinya karena keterbukaan diri memang membutuhkan proses, tetapi akan menghasilkan komunikasi interpersonal yang semakin sehat juga.

Kemudian bagaimana sih cara kita untuk terbuka kepada orang tua? 

Sulit sudah pasti, tetapi segala hal dapat dicoba melalui sebuah proses untuk menghasilkan keluarga yang semakin harmonis. Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, seiring bertambahnya usia membuat kita semakin dewasa dalam berkomunikasi terutama kepada orang tua kita. Semakin kita dewasa, semakin memutih juga rambut kedua orang tua kita. Sesibuk-sibuknya aktivitas kita, luangkanlah waktu setiap harinya untuk terbuka kepada mereka meskipun hanya sekedar menanyakan kabar. Kunjungi mereka setiap weekend atau disaat kita pulang bekerja. Ingatlah kembali bagaimana perjuangan kedua orang tua kita membesarkan anak-anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun