"Oke, Beib. Sayang kamu...," kata si Cowok Coklat mengakhiri pembicaraannya di ponsel.
Dasar pembohong! Kerja kelompok apaan? Jelas-jelas dia lagi nongkrong di kantin! Siapa pula yang dipanggilnya Beib? Aku yakin bukan Keira karena aku tahu sahabatku itu sedang mengikuti ekstrakurikuler sains. Tidak mungkin dia bisa menggunakan ponselnya saat sedang belajar.
Aku memutuskan diam-diam mengikuti si Cowok Coklat yang sedang berjalan ke perpustakaan. Aku ingin tahu siapa yang dipanggilnya Beib.
"Hai, Will! Di sini!" seru seorang perempuan dari depan perpustakaan. Aku tidak tahu siapa dia. Anak itu lumayan cantik. Tapi tentu saja Keira lebih cantik.
"Beib! Sudah selesai belajarnya?" tanya si Cowok Coklat.
"Iya, nih! Kamu sudah selesai kerja kelompoknya?" tanya anak itu.
"Beres! Aman! Yuk kita ke luar. Aku antar kamu ya, Beib?" kata si Cowok Coklat sambil menggandeng lengan anak perempuan itu.
"Iya, Sayang...," jawab si anak perempuan itu sambil tersipu.
'Oi! Oi! Beraninya kamu gandengan sama perempuan lain! Pakai acara sayang-sayang segala! Astaga! Aku nggak akan membiarkanmu!' seruku dalam hati. Aku mengejar si Cowok Coklat namun...
"William?"
Seseorang memanggil si Cowok Coklat dari belakangku. Aku menoleh. Keira. Dia melihat apa yang dilakukan pacarnya!