Mohon tunggu...
Grant Gloria Kesuma
Grant Gloria Kesuma Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Mari menulis!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Event Cerita Mini] Gara-gara Perkataan Orang Besar

6 Juli 2019   22:54 Diperbarui: 6 Juli 2019   23:05 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika aku kecil, aku pernah ditakuti-takuti tentang banyak hal oleh orang-orang yang sudah dewasa. Orang-orang dewasa ini aku sebut sebagai 'orang besar.' Mereka bilang, kalau makan jeruk bijinya tidak boleh ditelan. Kalau bijinya ditelan, nanti jeruknya tumbuh di kepala. Aku yang waktu itu masih kecil percaya saja omongan mereka.

Suatu hari, aku makan jeruk yang baru dibeli ibuku. Saking senangnya makan jeruk yang manis, tak terasa ada biji jeruk yang tertelan.

"Oh! Bagaimana ini?" teriakku panik.

Ibuku datang menghampiri lalu bertanya, "Kenapa, Nak?"

"Aku menelan biji jeruk, Bu! Bagaimana ini? Nanti bijinya tumbuh di kepala," jawabku.

Ibuku berusaha menenangkanku dan mengatakan tidak akan tumbuh pohon. Tetapi karena banyak orang besar yang bilang kalau termakan biji jeruk bisa tumbuh jeruk di kepala, malamnya aku tidak bisa tidur karena takut.

Keesokan harinya, aku mendapati kepalaku baik-baik saja. Tidak ada pohon yang tumbuh di sana. Aman? Nggak juga karena aku masih takut suatu hari akan tumbuh pohon jeruk di kepalaku.

* * *

Tidak hanya tentang pohon jeruk saja yang dikatakan oleh orang besar. Mereka juga bilang kalau sudah maghrib tidak boleh berada di luar rumah, nanti diculik hantu. Kalau main sembunyi-sembunyian saat maghrib nanti disembunyikan oleh hantu. Siapa sih yang nggak takut dibilang begitu?

Pernah suatu sore aku dan sepupu-sepupuku bermain sampai lupa waktu. Waktu itu kami main petak umpet. Saking serunya bersembunyi, tak terasa sudah maghrib. Aku teringat pesan orang besar tentang hantu yang menculik saat maghrib. Permainan pun segera dihentikan dan kami semua pulang ke rumah masing-masing.

Karena takut nanti diculik hantu di perjalanan, aku berlari agar bisa cepat sampai ke rumah. Malangnya aku tersandung batu dan terjatuh. Untunglah saat itu aku sudah dekat rumah. Ibuku mendengar suara tangisku dan cepat-cepat menjemputku. Bayangkan bagaimana jika yang menjemputku adalah hantu? Hiiii....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun