Mohon tunggu...
Gloria Alicia
Gloria Alicia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta prodi Ilmu Komunikasi

Ecclesiastes 3:11

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PERBEDAAN PERSEPSI KARENA BUDAYA

25 September 2020   23:34 Diperbarui: 26 September 2020   07:36 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat pertama kali melihat gambar tersebut, apa yang terlintas dalam pemikiran kalian ? 

Mungkin ada beberapa orang yang berpendapat bahwa baju yang dipakai oleh mereka terlalu terbuka dan sangat tidak sopan. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa pakaian yang dipakai oleh mereka sangat bagus dan menarik.

Kedua pendapat tersebut tidak ada yang salah, melainkan hanya perbedaan sudut pandang atau persepsi setiap orang saja yang membedakannya. Persepsi setiap orang sangat mempengaruhi jalan pikir dan juga cara bertindak seseorang. Pengertian persepsi menurut Jalaludin sendiri adalah suatu pengalaman tentang peristiwa atau hubungan yang didapat dengan menyimpulkan atau menafsirkan sebuah pesan (1998, h. 51). Sedangkan  menurut Suwarno, persepsi adalah proses tentang petunjuk, inderawi dan pengalaman dari masa lalu yang relevan untuk memberikan gambaran yang terstuktur dan bermakna kepada kita tentang situasi tertentu (1992, h. 300). Berdasarkan pendapat diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses yang berasal dari pengamatan atau kejadian masa lalu yang kemudian pemikiran tersebut dijadikan sebagai acuan.

Sedangkan pengertian budaya menurut Kotler adalah sebuah penentu keinginan dan perilaku yang mendasar (2005, h. 203). Menurut Sagala, budaya menggambarkan cara kita untuk melakukan sesuatu, sehingga budaya adalah suatu konsep yang bisa membangkitkan minat dan hal ini berhubungan dengan cara hidup, belajar, berfikir, merasa dan memercayai sesuatu yang patut menurut budayanya (2015, h. 221).  Menurut Soekamto, budaya berasal drai bahasa Sansekerta "budayyah" yang berarti jamak dan "budhi" yang berarti akal. Sehingga budaya dapat diartikan sebagai hal yang berhubungan dengan akal dan budi (1983, h. 166). Menurut beberapa pendapat diatas, saya dapat menyimpukan bahwa budaya adalah cara hidup yang dipegang teguh oleh seseorang dan diwariskan secara turun menurun.

Budaya memiliki pengaruh yang sangat besar pada persepsi, karena cara pandang seseorang atau persepsi sangat berhubungan dengan budaya. Hubungan antara persepsi dan budaya ini dipengaruhi oleh nilai moral atau keyakinan yang dipegang oleh budaya tersebut. Sehingga seseorang secara tidak langsung, seseorang akan menilai atau mempersepsikan sesuatu baik itu benar maupun salah menurut dengan nilai moral dan keyakinan yang ada dalam budayanya. Sama seperti gambar diatas. Mungkin budaya orang luar yang apabila terdapat acara festival maka mereka akan berpakaian unik, dan juga biasanya festival diadakan pada saat musim panas, sehingga mereka juga memakai pakaian yang terbuka. Dalam budaya luar negeri tidak mengenal bahwa pakaian yang vulgar merupakan hal yang tidak sopan, karena disana mereka terdapat beberapa musim dan hal ini membuat masyarakat sana berpakaian sesuai dengan musim. Apabila sedang musim dingin, maka mereka akan berpakaian yang sangat tebal atau mungkin mereka juga memakai jaket atau coat yang panjang dan juga sepatu boots agar tidak basah apabila terkena salju. Berbeda pada saat musim panas, disana mereka akan memakai pakaian terbuka. Tidak sedikit juga ada yang berjalan-jalan hanya menggunakan bikini dengan celana jeans.

Hal tersebut berbeda apabila di Indonesia, yang mayoritas warga negaranya bergama muslim. Sehingga apabila memakai pakaian yang terbuka maka akan langsung banyak orang yang mengatakan bahwa pakaian tersebut sangat tidak sopan. Indonesia sendiri hanya memiliki dua musim, musim panas dan hujan. Sehingga perbedaan cara berpakaiannya adalah pada saat musim panas akan lebih banyak orang yang menggunakan pakaian dengan lengan pendek, sedangkan pada saat musim hujan banyak orang yang menggunakan pakaian lengan Panjang. Pakaian yang digunakan orang Indonesia sendiri juga seringkali tergolong sederhana, berbeda dengan orang luar. Sehingga perbedaan persepsi tentang cara berpakaian sangat berhubungan dengan budaya yang dianut oleh orang tersebut.

Daftar Pustaka : 

Jalaludin, R. (1998). Pembinaan Kemampuan. Jakarta: Erlangga.

Kotler. (2005). Manajemen pemasaran 1. Jakarta: Indeks.

Soekamto, S. (1983). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali.

Supardi. (2015). Sekolah efektif: Konsep

Dasar dan Praktiknya. Jakarta: Raja Grafinda Persada.

Suwarno. (1992). Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun