Mohon tunggu...
Travel Story Pilihan

Pulau Marsegu, Keindahan yang Terabaikan

25 Juli 2016   14:53 Diperbarui: 25 Juli 2016   19:04 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mulai tahu pulau ini ketika saya dan kawan kawan mengunjungi obyek wisata di Seram Barat yakni Pulau Osi. Pulau ini cukup besar bila dibandingkan dengan gugusan Pulau Osi sendiri. Namun yang saya herankan mengapa masyarakat justru tidak memilih tinggal disana. Dari rasa penasaran tersebut akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi pulau ini. Di awal bulan November 2015 saya bersama teman-teman komunitas Moluccan Backpacker akhirnya mengadakan kegiatan ke lokasi pulau Marsegu. Saya bersama beberapa teman datang sehari lebih awal untuk mempersiapkan lokasi camping di sana.Dengan menggunakan "body" (sejenis perahu longboat dengan motor mesin) angkutan yang biasa dipakai nelayan di Pulau Osi untuk melaut saya dan teman-teman menyeberang ke pulau Marsegu. Perjalanan memakan waktu sekitar 15 menit dari perkampungan pulau Osi. Begitu memasuki bibir pantai pulau Marsegu kami antusias melihat gugusan terumbu karang berwarna-warni menghiasi dasar laut yang terlihat jelas dan bersih dibawah perahu yang kami naiki, namun rasa sedih muncul melihat pantai pulau ini yang penuh dengan sampah. Menurut penuturan bapak yang mengantar kami, kebanyakan sampah yang ada disini adalah sampah kiriman.

Dalam kegiatan "Bersih Pulau" yang dilakukan kami mengajarkan teman-teman untuk peduli dengan lingkungan, karena selain hobby traveling dan mencari tempat-tempat wisata maupun yang berpotensi wisata hal yang paling penting selain keamanan ialah kebersihan lokasi wisata. Setelah teman-teman mendapatkan penjelasan singkat tentang jenis sampah yang perlu dibersihkan mereka mulai bergegas dan penuh semangat membersihkan pantai lokasi kami bermalam.

Kegiatan bersih pulau
Kegiatan bersih pulau
Dalam dua hari kegiatan di pulau ini kami mendapatkan banyak hal antara lain banyaknya Kepiting Kenari dan burung Gosong. Hampir di sepanjang pekarangan bangunan kosong bekas proyek hunian wisata yang terbengkalai kami menemukan sarang kepiting tersebut. Selain itu menjelang sore nampak banyak kelelawar berukuran cukup besar yang beterbangan disana (patutlah diberi nama pulau Marsegu yang berarti Kelelawar). Dari penuturan warga yang sering singgah di pulau Marsegu, pada periode musim tertentu banyak penyu yang datang dan bertelur di sini namun sayangnya telur-telur penyu itu kadang ditemukan manusia dan sering diambil baik untuk dikomsumsi maupun untuk dijual. Bahkan tak jarang para pemburu penyu juga datang dan menangkap penyu-penyu yang kedapatan sedang bertelur. Sebuah kondisi yang memprihatinkan mengingat mulai langkanya populasi penyu di dunia.

Bukan itu saja selain di darat, alam bawah laut pulau ini juga mengagumkan.  Seperti yang saya bilang di awal bahwa keindahan terumbu karangnya dan banyaknya ikan yang ada menambah kaya potensi yang dimiliki  pulau ini. Sungguh sebuah potensi yang sangat disia-siakan.

Keindahan bawah laut Pulau Marsegu
Keindahan bawah laut Pulau Marsegu
Semenjak kepulangan kami dari pulau ini saya semakin terobsesi untuk mempromosikan keindahan-keindahan alam di Negeri Raja-Raja ini. Sehingga melalui Moluccan Trip sebuah Tour Organizer yang saya rintis sejak resign dari pekerjaan saya sebelumnya, saya mulai menawarkan paket wisata berlibur ke pulau Marsegu sambil menunjukan kepada masyarakat sekitar pulau itu manfaat dengan menjaga keindahan serta kebersihan alam sekitarnya maka akan menjadi sumber pemasukan dan perputaran ekonomi desa dengan adanya wisatawan yang berkunjung.

Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Marsegu dan Pulau Osi
Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Marsegu dan Pulau Osi
Tulisan ini merupakan tulisan pertama saya dan saya dedikasikan kepada Inspirator saya opa Rudi Fofid dan chaca Roesda Leikawa yang selalu memotivasi saya untuk menulis. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun