Mohon tunggu...
Gladys Leonora
Gladys Leonora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate English Literature student who's on an expedition to develop better variant in her current multiverse

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Stigma: Fear of Missing Out

8 Juni 2022   12:31 Diperbarui: 8 Juni 2022   12:38 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Kok aku nggak diajak, sih? Ntar ada berita baru apa pas aku nggak ada?"

Pernah ada pikiran seperti itu? Selamat, anda mengalami FOMO, tau nggak apa itu? FOMO atau yang biasa dikenal dengan "fear of missing out" dapat terjadi pada semua orang tanpa memandang jenis kelamin dan usia, lebih sering terjadi dikalangan para remaja. Takut "tertinggal" atau yang dapat didefinisikan sebagai perasaan cemas akan tertinggal untuk menghadiri suatu kegiatan, mengikuti tren populer, gosip terbaru dan bahkan berpikiran bahwa orang lain hidup atau mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibanding kamu.

Sebagian besar FOMO disebabkan oleh mengakses media sosial yang berlebihan dan menyebabkan kamu merasa terikat dan selalu berpikiran bahwa hidup orang lain yang kamu lihat lebih baik atau lebih menarik dari yang kamu miliki, sehingga dapat menurunkan kepercayaan diri dan membentuk karakter yang selalu membandingkan hidup dengan orang lain.

Emang enak hidup kayak gitu terus?
Hidup dengan FOMO itu gaenakk bangett, bisa menghasilkan stress besar dan cenderung mempengaruhi kehidupan kamu ke arah yang tidak baik, yang lebih buruk lagi dapat menyebabkan depresi. Dengan terus menerus melihat postingan media sosial orang lain, dapat menimbulkan pemikiran bahwa hidup kamu tidak sebaik orang itu dan pada akhirnya akan menurunkan kepercayaan diri dan motivasi kamu, jadi insekyur deh:(.

Pikiran kamu bakal terus berpikir bahwa kamu tidak cukup baik dan tidak layak, semakin tidak termotivasi, semakin kamu tidak akan dapat menghasilkan apa pun atau mendapatkan hal positif dalam hidup.

Mending gini deh
Beberapa cara gampang untuk kamu yang suka overthinking, Rubah fokus kamu, daripada fokus pada kekurangan kamu dan hal kelebihan orang lain, sebaiknya fokus pada apa yang kamu miliki, trus cari solusi untuk memperbaiki kekurangan dengan cara kamu sendiri. Produktif dengan hal-hal yang kamu minati, cari hobi baru, seperti menggambar atau melukis, dan beberapa contoh dibawah ini.

Berkebun, "ah tapi ga ada tempat" eittss, jangan khawatir, di e-commerce sekarang sudah menyediakan banyak sekali jenis tanaman yang bisa ditanam didalam rumah, iya, didalam rumah, jadi buat kamu yang tidak punya kebun atau halaman untuk berkebun, maka kamu dapat membel tanaman kecil untuk dirawat didalam rumah.

Merapikan rumah, melipat baju dengan rapi dan menatanya sesuai warna? why not! Apabila rumah tertata rapi, pasti akan sangat melegakan dan enak dipandang, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan mood kita seharian!

Berolahraga, fyi nih, pada waktu kalian berolahraga, tubuh kalian melepaskan hormon serotonin yaitu hormon bahagia, jadi olahraga dapat meningkatkan suasana hati dan meredakan rasa cemas, selain fisik sehat, mental kamu juga ikutan sehat!

Bisa juga dengan mencoba resep-resep baru, seperti resep makanan atau snack simple yang ada di TikTok, apabila sudah berhasil membuat maka selain mendapat kepuasaan hati, kamu juga dapat makanan enak, perut kenyang hati senang!

Coba buat jurnal, bingkai diri kamu dalam jurnal, tulis kelebihan kamu, kekurangan kamu, yang mau kamu rubah, dan kalau bisa tuliskan juga cara untuk merubahnya. "Tulis aja dulu, niatinnya belakangan" kayak gitu gaboleh yaa!! harus berproses pelan pelan! Dengan menyibukkan diri, itu memberi kamu waktu sejenak untuk melupakan hal-hal yang bikin kamu khawatir, dan sisi positifnya, kamu jadi nemu hal-hal baru untuk mengisi waktu luang dan bisa meningkatkan softskill juga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun