Mohon tunggu...
Gizi Holistik
Gizi Holistik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kumpulan Tulisan Mahasiswa Program Studi Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Gizi untuk Anak Belajar Puasa

16 April 2022   04:04 Diperbarui: 16 April 2022   05:30 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | detik.com

Ramadhan merupakan bulannya umat Muslim menjalankan ibadah puasa sebulan penuh. Puasa adalah melaksanakan rukun Islam yang ke-4 dan sifatnya wajib bagi umat Islam yang sudah aqil Baligh. Namun, pada anak-anak yang belum aqil Baligh. Tidak diwajibkan untuk berpuasa, tapi anak juga bisa untuk belajar menahan haus dan lapar agar terbiasa di bulan Ramadhan berikutnya. 

Ada baiknya mengajarkan anak berpuasa sejak dini, namun orang tua juga harus memperhatikan apa yang harus diperhatikan agar puasa anak aman bagi kondisi fisik dan psikisnya. Mengajarkan puasa memang tidak mudah, namun penting juga bagi orang tua untuk melakukan stimulasi sejak kecil untuk membangun karakter positif dalam beragama. Memberikan pengetahuan tentang puasa dengan cerita yang menyenangkan dan keistimewaan orang yang berpuasa.

Tentu saja mengajarkan berpuasa sejak dini akan memberikan manfaat dan kebaikan bagi anak dan orangtua. Di samping itu, orangtua juga wajib untuk memperhatikan kebutuhan nutrisi anak selama ramadhan. Untuk mendidik anak dalam berpuasa tentunya harus dengan bertahap seperti menyiapkan kondisi anak, memberikan contoh, melatih anak berpuasa dengan ukuran setengah hari kemudian baru berbuka, selanjtnya kemampuan anak boleh ditingkatkan sesuai perkembangan usianya, dan selalu mendampingi anak ketika berpuasa, dan memberikan asupan gizi yang sehat kepada anak. 

Anak memerlukan energi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan cairan dapat dipenuhi saat waktu berbuka puasa dan sahur cairan yang cukup tak hanya mencegah dehidrasi dan menangkal rasa tapi juga dapat mencegah lapar selama anak puasa sehingga anak tetap aktif walaupun sedang berpuasa. Pastikan anak memiliki asupan air yang cukup apalagi jika pada siang hari anak harus melakukan aktivitas seperti sekolah dan bermain dengan mengkonsumsi air putih yang cukup saat sahur dan berbuka puasa, maka anak akan terhindar dari dehidrasi selain air putih, asupan cairan juga bisa diberikan dalam bentuk jus buah, karena sangat baik untuk menjaga kesehatan anak karena selain cairan dalam jus buah juga mengandung vitamin dan mineral yang dapat menjaga kesehatan tubuh, tidak lupa juga memberikan cairan berupa susu. Susu sangat penting untuk dikonsumsi saat berpuasa. Selain memberikan cairan tubuh, susu juga mengandung nutrisi lengkap seperti protein, kalori, lemak, vitamin, mineral penting yang dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhannya.

Pemenuhan nutrisi bagi anak ketika puasa tidak berbeda dengan sebelum saat tidak berpuasa anak tetap harus mendapatkan gizi yang seimbang hanya saja jam makan yang dipindahkan. Jika pada saat tidak berpuasa jadwal makan anak tiga kali sehari pagi, siang, sore, maka di saat berpuasa jadwal akan tentunya pada waktu sahur dan berbuka. Menyiapkan makanan untuk berbuka dan sahur menjadi salah satu tantangan bagi ibu, apalagi jika anak kecil yang baru belajar puasa. Hal yang dapat orangtua lakukan dengan menyiapkan jenis makanan yang menarik dan disukai oleh anak, dengan mengonsumsi makanan yang kamu sukai dapat meningkatkan nafsu makan. 

Orangtua bisa menanyakan pada anak, menu apa yang ingin mereka konsumsi saat buka dan sahur. Tidak hanya menyiapkan makanan menarik, menyiptakan suasana makan yang menyenangkan bersama keluarga akan membuat anak merasa nyaman. Dengan begitu, anak akan menjadi lahap untuk mengonsumsi makanan yang dibuat oleh ibunya, karena suasana menyenangkan saat makan bersama membuat anak lebih tertarik untuk makan bersama di meja makan bersama keluarganya.

Pada saat waktu berbuka tentu waktu yang sangat dinantikan oleh anak namun jangan biasakan mengawali berbuka puasa dengan langsung mengonsumsi makanan berat setelah seharian berpuasa pencernaan seperti lambung dan kondisi kosong dengan memberikan makanan terbuka yang terlalu asam atau berbumbu pedas karena dapat mengganggu pencernaan anak. Mulailah berbuka puasa dengan jajanan manis yang bergizi seperti kolak pisang, kurma, puding, susu yang mengandung gula, makanan manis yang mengandung gula akan cepat mengembalikan energi anak sehingga anak tidak lagi merasa lapar dan lemas. 

Setelah memulai buka puasa dengan makan makanan manis, biasakan anak untuk sholat maghrib terlebih dahulu. Setelah menunaikan shalat maghrib anak dianjurkan makan dengan menu lengkap yang mengandung sumber karbohidrat, protein, lemak. Setelah menunaikan shalat Isya dan Tarawih, anak-anak diperbolehkan makan jajanan sehat seperti pisang, puding atau susu. 

Meminum susu akan merangsang rasa kantuk anak sehingga anak dapat tidur lebih cepat dan mendapatkan istirahat yang cukup karena harus bangun sahur, dan anak harus tidur secukupnya karena esoknya anak akan melakukan kegiatan seperti biasa di sekolah yaitu belajar dan bermain. Jangan biarkan anak melakukan kegiatan di luar ruangan yang terlalu berat karena anak mengeluarkan banyak cairan dan saya bisa mengalami dehidrasi. Sebaiknya anak yang berpuasa jangan melewatkan waktu sahur. Karena waktu sahur itu merupakan pengganti waktu sarapan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak ketika puasa.

*ditulis oleh Nurullita untuk memenuhi tugas mata kuliah "Gizi Daur Kehidupan"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun