Mohon tunggu...
Giovani Walewawan
Giovani Walewawan Mohon Tunggu... Seniman - Seorang penjelajah yang merasa tersesat di jalan yang benar

Ad Infinitum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teknokrasi Dalam Dehumanisasi Era Modern

3 Mei 2019   00:38 Diperbarui: 4 Mei 2019   11:39 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Jonny Lindner dari Pixabay.com

Tetapi apa yang di harapkan dari sini? yah tentu saja, misalnya kita tidak lagi peduli tentang kesalahan pemerintah, kekritisan kita di kebiri oleh undang-undang yang sengaja di buat, tengoklah akhir-akhir ini; buku-buku di bakar, media sebagai jembatan rakyat di kuasai untuk mengontrol pikiran kita dengan propaganda politik dan lebih parahnya adalah generasi hari ini lebih menyukai artikel selangkangan (baca: berita-berita berupa pornografi dll.) daripada membaca artikel/jurnal-jurnal tentang perkembangan ilmu pengetahuan.

Maka dengan ini, tugas kita hari ini adalah bagaimana menjaga keseimbangan arus perkembangan jaman, caranya; membacalah untuk mengetahui sebanyak mungkin dan terus mencari jawaban atas soal-soal realitas lalu menulislah untuk menyadarkan dan memberitahukan kepada dunia tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Mengutip pepatah Ibu Teresa; 

"Aku adalah pensil kecil di tangan Allah, yang sedang menulis surat cinta ke seluruh dunia".

Oleh karena itu, marilah dari kita semua disini baiknya menjadi manusia yang modern tanpa harus mengurangi rasionalitas sebagai sifat dasar kemanusiaan.

Kiranya kita terus membaca dan menulis. Sebab orang-orang yang terus membaca dan menulis tidak mudah untuk dibodohi (diperbudak).

Sumber: 

_ Akhyar Lubis dalam buku Pemikiran Kritis Kontemporer 

_Medium.com: 

Technological Unemployment: Why Keynes Is More Relevant Than Ever

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun