Siapa sangka, Indonesia tercatat sebagai negara dengan peringkat pertama paling malas berjalan kaki di dunia, berdasarkan penelitian Stanford University. Â
Studi ini menganalisis data yang diambil berdasarkan jumlah langkah dari ribuan pengguna smartphone di berbagai negara, seluruh dunia.Â
Hasilnya, rata-rata masyarakat Indonesia hanya berjalan 3.513 langkah per hari, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata pejalan kaki secara global yang mencapai 5.000 langkah per hari.
Fakta ini menarik perhatian masyarakat di seluruh dunia, terutama masyarakat Indonesia sendiri, lalu kemudian mengerecut pada persoalan terkait alasan masyarakat Indonesia paling malas jalan kaki.Â
1. Kondisi Infrastruktur Tidak Merata
Ternyata tidak sekedar malas, menurut penelitian Stanford, salah satu alasan utama kenapa orang Indonesia malas jalan kaki adalah kondisi infrastruktur, tepatnya kurangnya fasilitas pejalan kaki yang layak.Â
Seperti halnya trotoar yang dibuat sebagai jalur khusus, berdampingan dengan jalur lalu lintas kendaraan agar pejalan kaki dapat berjalan dengan aman dan nyaman.Â
Diakui atau tidak, pengadaan trotoar belum sepenuhnya merata di seluruh daerah Indonesia, sementara angka kenaikan pemakai kendaraan pribadi di Indonesia semakin meningkat.Â
Trotoar di Indonesia, umumnya diproritaskan dibangun di daerah yang padat penduduk, memiliki aktivitas tinggi, dan terdapat rute untuk angkutan umum.Â
Akibatnya, di beberapa daerah yang masih minim perhatian pemerintah, sering kali jalanan sempit dan terdapat trotoar untuk pejalan kaki karena dinilai tidak terlalu dibutuhkan.Â