Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Professional -

47 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java SPA Owner, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

DIY = Do It Yourself, Cara Membuat Teh Sendiri

2 November 2014   00:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:55 2727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_371247" align="aligncenter" width="440" caption="Daun Zitronen Melissa / Lemon Balm"][/caption]

Bertahun-tahun saya berusaha mengamalkan hidup sehat, memang tidak mudah menjalankannya karena putus nyambung. Kadang seminggu kita mengonsumsi makanan dan minuman sehat setelahnya kembali lagi ke makanan tidak sehat. Apalagi banyak sekali di jaman sekarang ini gempuran-gempuran hebat makanan dan minuman fast food yang berkalori dan bergula tinggi.

[caption id="attachment_371249" align="aligncenter" width="560" caption="Setelah daun segar dipetik , dicuci dan saya tiriskan sebentar."]

14148369421173240617
14148369421173240617
[/caption]

Tetapi sampai sekarang tidak ada salahnya kita terus mencoba dan mencoba untuk selalu mendekatkan ke alam, mensyukuri alam dan berdamai dengan alam yang terlalu baik dengan kita manusia. Nah salah satu caranya yaitu menanam dan mengonsumsi hasil tanaman kita, tentu saja tanaman-tanaman tersebut bebas dari bahan-bahan kimia dan pestisida. Bayangkan tubuh Anda tiap hari dijejali produk-produk yang Anda beli dari pasar dan supermarket penuh dengan bahan-bahan kimia. Untuk itu marilah kita sayangi diri kita sendiri dan keluarga kita dengan berusaha menanam tanaman. Kalau tidak mempunyai kebun, masih ada cara lain, yaitu dengan media pot dan media-media lainnya untuk lahan sempit.

[caption id="attachment_371248" align="aligncenter" width="560" caption="Daun digantung terbalik seperti ini."]

14148366971791926708
14148366971791926708
[/caption]

Kalau Anda menyukai sambal, alangkah bagusnya kalau kita mempunyai tanaman cabe dan tomat sendiri. Bagaimana rasanya memakan hasil jerih payah kita? Rasanya teruja dan  tidak ternilai harganya.

Saya menanam daun zitronen melissa (lemon Balm), daun mint, daun kemangi, serai, daun basil dan masih banyak lagi. Setahun yang lalu sejak saya di Jerman kalau musim dingin tanaman ini mati dan saya sedih karena tidak bisa merasakan teh hangat kesukaan, yaitu mint dan lemon melissa. Saya juga belum "ngeh" istilahnya untuk berpikir bagaimana caranya menyimpan kelebihan daun-daun tersebut di musim panas. Tetapi setelah saya bertanya ke sana kemari, membaca buku, membuka internet akhirnya saya menemukan cara untuk mengawetkan daun-daun di halaman tersebut yang sangat berlebihan di musim panas. Sebelumnya saya selalu membiarkan mereka mati suri tanpa memanfaatkan daun yang berlebihan itu. Untuk itu, inilah cara sederhana saya mengawetkan daun-daun dari tanaman untuk dibuat teh kering. Entah itu daun mint, daun Z.melissa, daun serai atau daun jeruk.

[caption id="attachment_371251" align="aligncenter" width="560" caption="Daun yang sudah kering bisa dimasukkan ke toples untuk disimpan."]

1414837097110450731
1414837097110450731
[/caption]

Ada alat pengering daun yang dijual di pasaran, tetapi saya hanya menuliskan caranya dengan cara gampang tanpa mengeluarkan biaya apa pun selain kerajinan dan ketekunan kita.

1. Petik dedaunan dan tangkainya dengan gunting tanaman atau pisau dapur tajam hanya di waktu pagi hari, dikira-kira saja untuk persediaan musim dingin. Kalau Anda di Asia tidak ada salahnya juga mengeringkannya apalagi kalau tanaman berdaun lebat dan sayang kalau terbuang sia-sia.

2.Cuci bersih dan keringkan dengan lap bersih atau tissue dapur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun