Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Professional -

47 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java SPA Owner, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Apakah Paris Masih Menggoda?

1 Januari 2019   20:40 Diperbarui: 1 Januari 2019   21:00 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Hari ini mesti check out dan pulang ke Frankfurt.D i perjalanan dengan taxi menuju Gare de l'est Paris pas melewati Saint de chapelle kulihat ada beberapa pengemis , dua orang kulihat perempuan memakai kerudung , dan 3 orang laki2 kulit hitam. Mereka berdiri di dekat lampu merah sambil mengetuk kaca mobil. Ahhhh disini juga begitu.

Sampai di gare de l'est , kami sarapan dulu di cafe, exspresso dan croissants untukku berharga 3. Anakku minta smoothies dan susu coklat. Tetapi pelayan mengatakan tidak ada gelas, so orderan anakku batal, Padahal ku lihat ada banyak gelas di Counter. Tapi kupikir karena hari ini hari libur , pasti banyak pekerja yang cuti, aku maklumi saja mungkin pelayan itu kekurangan bantuan untuk membersihkan gelas.

Di belakangku ada 2 orang gelandangan, dia ingin sarapan kelihatan kelihatannya, dia meminta sedekah kepada orang di depanku tetapi di cuekin saja. Aku hampiri dia, kukatakan kepadanya Order saja apa maumu dan untuk temanmu, nanti saya yang bayar.

Merci Madam katanya sambil tersenyum lebar. Kulihat dia mengacungkam jempolnya kepada anakku. Dia Order muffin dan chesscake seharga 9.10 dan anakku hanya numpang duduk, sedang Aku sendiri cukup seteguk exspresso dan Croissant 3. Aku bersyukur Bisa mentraktir nya sarapan di awal tahun baru 2019 ini.

Aku jadi mellow... entahlah tiap kali melihat gelandangan Di Eropa, apalagi waktunya musim dingin, saya tidak bisa membayangkan dinginnya di luar, sementara saya sendiri hangat tidur di kasur empuk. Ada yang salah dengan system disini, gumanku dalam hati .

Suamiku sudah gelisah menelponku tiap hari 3 sampai 4 kali, begitu kebiasannya kalau saya traveling, dia laki2 Jerman berbadan besar tapi mellow juga, perasaan nya halus. Saya ceritakan pengalaman ku tadi, dia seperti biasa hanya Bergemann hmmmmm hmmmm saja, kali ini dia bertanya , masih mending Jerman?

Aku juga hanya mampu hmmmmmhmmmmm karena memang tidak bisa melukiskan dengan kata-Kata. Kejayaan Paris dengan hingar bingar Glamours nya nyaris menguap entah kemana.

Di satu sisi Paris sangat kental dengan humans interest, happening, Art & culture serta humanity. Di satu sisi , sosok Paris yang molek dan sophisticated sudah kehilangan charming nya. Mal-mal besar seperti di Galerie Lavayette dan Champs-Elyses di penuhi turis-turis oriental, bahkan Sales girl pun sama orientalnya. Banyak sekali imigrant dari benua Afrika , kulihat hampir seluruh isi tram3 yang kutampangi kembali ke Hotel  isinya mereka semua. Bahkan aku pun pernah di peringatkan oleh seorang ibu-ibu yang duduk di depan ku, jangan Menyenggol roknya yang putih dengan sepatuku, Padahal Aku sudah lebih dulu duduk di kursi tersebut hampir 10 menit yang lalu.

Saya antri di butik LV, belakang dan depanku isinya orang-orang berparas oriental semua. Sales girls oriental pun datang membawa tablet dan menanyakan customer satu persatu apa yang akan di beli. Customer di depan ku , berbicara bahasa Mandarin, dengan berbisik-bisik si sales girls melayani dengan bahasa mereka. Aku tertawa, karena serasa berada di China Town. Kemudian sang Manager butik datang, dengan otomatis si Sales Oriental berbicara ke bahasa Inggris, "do you speak English?"  Ke customers di depan ku yang barusan mereka berkomunikasi dalam bahasa Mandarin. Ku tinggalkan antrianku, aku berasa sesak napas disitu.

Kutinggalkan Galery Lavayette dengan Metro, bau pesing dan sampah tiba-tiba saja mengurungkan niatku untuk mengisi perut ku Yang sudah kelaparan. Aku kembali ke Hotel dengan bus dan cukup membeli salad di restaurant dan segelas teh menemaniku untuk dinner malam itu.

Happy  New Years 2019.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun