Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Professional -

47 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java SPA Owner, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Sakit di RS Jerman

3 Oktober 2016   03:31 Diperbarui: 3 Oktober 2016   16:39 1776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Entahlah apa benar daya tangkap saya ketika Dokter Jerman itu menerangkan di depanku . Tetapi saya langsung berpikir kalau cacar air berarti wajah saya nanti bopeng dan berbekas hitam-hitam , bagaimana ini saya tidak mau !.

Saya harus menelan 2 jenis obat yang berbeda 3 x sehari serta salep mata 5 x sehari. Pagi sekali jam 6.70 sarapan sudah tersedia , tetapi masing-masing pasien harus mengambil sendiri-sendiri di luar dan makan di ruangan yang di sediakan , kitadi larang untuk makan di kamar kecuali pasien yang tidak bisa berjalan. 

Saya ingat sewaktu sakit di RS Singapore , walaupun anda di kelas 4 yang paling murah pun tarif kelasnya, makanan akan dibawakan  ke kamar anda dan sore hari sebelum makan malam anda akan disuguhkan snack atau makanan kecil. Tetapi disini di Magdeburg saya menunggu snack yang tidak pernah datang.

Hari pertama saya sangat tersiksa dan kelaparan. Pagi hanya disediakan  roti sebiji plus kopi atau teh .Tetapi saya ini mempunyai selera kampung , walaupun hidup lama di Luar negeri saya tidak bisa makan makanan barat apalagi roti jerman yang namanya Brötchen. 

Tiap pagi seorang perempuan Jerman sambil membawa Ipad akan mendatangi pasien satu demi satu , kamar demi kamar dan membawakan menu yang bisa dipesan , atau menu on theday dan penggantinya.

Saya meminta kepadanya , roti Brötchen di ganti roti tawar putih biasa . 

Paginya saya mengira akan diberi setangkup atau 2 biji roti tawar ternyata hanya satu!. Sparen (hemat) pun diterapkan di acara makan pagi. Saya tersenyum getir , tidak ada buah atau sayuran segar untuk menceriakan hari-hari saya selanjutnya disini.

Makan siang menurutku sudah lumayan ,saya selalu memilih menu tanpa daging babi. Dan pilihannya adalah ,makaroni sup , atau kentang dengan perkedel, spagheti atau kentangdengan sayuran. Makan malam? Saya pun tidak bisa memakan makan malamala Jerman , yaitu Vollkornlbröt atau Roti keras berwarna coklat diolesi mentega dan salami . Pilihannya roti tawar biasa satu biji dengan mentega dan selai karena memang itu adanya.

Hari ke dua saya menyuruh suami belanja sayuran segar dan buah-buahan. Saya juga dikunjungi dua oranglangganan SPA saya yang sudah menjadi teman baik , mereka membawakanmakanan Asia , Frau Marion membawakan Mie sup  dimasukkanke dalam mangkuk Tupperware besar dan di bungkus alumunium foil supaya tahan panasnya. Dia seorang guru sekolah SMP yang ramah dan selalu ceria. Dengan sepedanya dia menjenguk saya dua kali sambil membawakan makanan tadi dan biji goji berry pesanan saya, samen seed serta makanan sehat lainnya. 

Teman saya satunya lagi namanya Kristina, dengan dia saya lancar berkomunikasi karena Kristina sangat bagus sekali bahasa Inggrisnya, kami bicara ngalor ngidul di halaman RS sampai menjelang waktu makan  malam. Dengan Kristina saya dibawakan nasi goreng dan lumpia goreng.

Tiap hari saya dikunjungi Direktur Rumah sakit bagian Kulit beserta student nya yang sedang belajar. Direktur RS ini selalu menanyakan keadaan saya dan selalu support saya sambil menepuk-nepuk pundak saya .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun