Mohon tunggu...
Gita FitriAnggraini
Gita FitriAnggraini Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Yakin, Be positive. "You are who you are, not you for others"-git

Latahzan innallaha ma'ana, belajar berproses. Semakin kita bingung semakin kita beproses dalam belajar. Hamasaah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Intelegensi terhadap Perkembangan Kognitif Anak

9 April 2021   23:31 Diperbarui: 10 April 2021   06:49 3260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kolase -- ilustrasi pribadi

Intelegensi ? intelektual ? kecerdasan ? apakah hal tersebut saling berhubungan atau memiliki keterkaitan definisi yang sama ?

Kalian pasti pernah mendengar kata-kata tersebut yang tidak asing pada pendengaran kita. Setiap manusia dilahirkan dengan kondisi fisik, keadaan biologis, karakteristik dan kecerdasan yang berbeda-beda. Namun, setiap manusia melewati proses perkembangan melalui aspek perkembangan dengan secara bertahap. Pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini dapat dikembangkan melalui kegiatan proses pembelajaran di sekolah, hal tersebut dapat mengembangkan perkembangan anak serta meningkatkan daya kecerdasan / intelegensi pada anak. Berbicara mengenai intelegensi, intelegensi pada anak usia dini sangatlah luas untuk dibahas dan diperkenalkan, serta dipahami oleh anak, orangtua maupun para pendidik.

Dalam pendidikan anak usia dini, kegiatan yang dipelajari dan berlangsung di sekolah menekankan pada pengembangan kecerdasan intelegensi pada anak usia dini agar anak usia dini mampu mengembangkan kemampuan dasar dan kemampuan diri terhadap dirinya. Intelegensi pada anak usia dini tidak bersifat tunggal namun bersifat jamak sebagaimana hal tersebut harus dikembangkan dengan secara menyeluruh. Intelegensi tidak dapat diketahui dengan secara mudah, akan tetapi intelegensi pada anak usia dini dapat diamati melalui proses tahapan perkembangan pada anak apakah anak tersebut telah dapat berkembang dari segi kondisi biologis maupun kognitifnya. Proses intelegensi pada anak usia dini tidak dapat dilihat secara langsung. Hal tersebut dapat dilihat dengan sejauh mana kemampuan yang diperoleh pada anak usia dini.

Intelegensi pada anak usia dini tidak hanya dibuktikan berupa prestasi di bidang akademik saja, namun intelegensi dapat dibuktikan dengan menyelesaikan permasalahan sehari-hari, serta menunjukan kemampuan yang ada pada diri anak. nah, berbicara mengenai intelegensi pada anak usia dini. Intelegensi juga terdapat beberapa teori menurut para ahli seperti galton, Edward lee thorndike, dan para tokoh ahli lainnya mengemukakan tentang intelegensi yang dapat disimpulkan bahwa intelegensi ialah kecerdasan manusia yang dihasilkan dari otak manusia yang meliputi kemampuan untuk berfikir abstrak, melakukan tindakan, beradaptasi, belajar dari sebuah pengalaman, serta memperoleh pengetahuan.

Intelegensi dapat diketahui ciri-cirinya pada manusia dan anak usia dini seperti proses tindakan adaptasi anak terhadap lingkungan sosial, melibatkan anak untuk berfikir secara rasional dan lain sebagainya. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi intelegensi pada seseorang dan anak usia dini yaitu pembawaan atau faktor genetic keturunan, kematangan, minat pembawaan yang khas, kebebasan dan lain sebagainya. Intelegensi terbagi menjadi beberapa bagian dalam teori intelegensi yang telah dikemukakan oleh salah satu tokoh Edward lee thorndike bahwa ia mengemukakan intelegensi dapat dipengaruhi oleh faktor spesifik, dan general. Hal demikian teori intelegensi terbagi beberapa bagian yaitu teori general, teori spesifik, teori pembawaan atau genetic, teori minat, teori kebebasan dan teori kematangan.

Nah, kalian tau nggak sih apakah intelegensi pada seseorang atau anak usia dini itu dapat diukur? Lalu bagaimana sih seharusnya agar kita dapat menentukan kecerdasan dari seseorang?

Intelegensi tidak dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat seperti mengukur tinggi badan dengan menggunakan meteran. Akan tetapi, intelegensi dapat ditentukan dengan menggunakan tes intelegensi. Penentuan kecerdasan seseorang dapat menggunakan tes intelegensi yang pertama kali ditemukan oleh seorang dokter yakni Alfred binet dan dibantu oleh seorang pembantunya yakni simon. Dengan tes tersebut, penentu kecerdasan seseorang dapat diukur dan dapat ditentukan. Sehingga hal tersebut dapat mempermudah seseorang untuk dapat melihat perbedaan IQ dari tiap orang.

Nah, apa kalian memahami perbedaan antara tes integensi dan IQ ?

Tes intelegensi yakni berupa konsep umum mengenai pengetahuan seseorang, sedangkan IQ sendiri (intelligent quintitent) merupakan hasil dari tes intelegensi. Tingkatakan intelegensi pada seseorang dapat diketahui dengan adanya stimulus yang diperoleh seseorang sebagaimana hal tersebut dapat meningkatkan intelegensi terhadap seseorang dan anak usia dini. Selanjutnya, setelah kita mengetahui definisi dan pengukuran dari intelegensi. Ternyata intelegensi juga terdapat kecerdasan majemuk yang ada dalam diri kita. Menurut Howard Garnedr ia mengemukakan bahwa intelegensi atau kecerdasan mencangkup beberapa aspek dalam kehidupan sehari-hari pada manusia. Menurutnya kecerdasan tersebut termasuk kecerdasan majemuk (multiple intelligent) yang terbagi menjadi 9 aspek kecerdasan yaitu sebagai berikut :

1. Kecerdasan bahasa (linguistic intelligence) yakni merupakan kemampuan menganalisis sebuah informasi yang berkaitan dengan bahasa

2. Kecerdasan logika matematika (logical mathematic intelligence) merupakan kemampuan untuk berfikir logis seperti berhitung, dan dapat menyelesaikan sebuah masalah yang abtrak seperti contoh menghitung bilangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun