Mohon tunggu...
Gita Firanddia P.R.
Gita Firanddia P.R. Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Tantangan dan Solusi untuk Mewujudkan Swasembada Jagung di Negara Indonesia

18 Juni 2020   19:58 Diperbarui: 18 Juni 2020   20:03 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tantangan dan Solusi Untuk Mewujudkan Swasembada Jagung di Negara Indonesia

Gita Firanddia Putri Ramadhiany (191510901037)

Essay

Jagung (Zea mays L.) termasuk kedalam jenis  tanaman satu musim/ annual. Satu siklus tanaman jagung berlangsung 80 -- 150 hari. Tanaman jagung memiliki akar serabut yang panjangnya dapat sampai pada kedalaman 8 m. Batang tanaman jagung bentuknya beruas - ruas yang tingginya dapat mencapai 300 m. Buah tanaman jagung terdiri dari tongkol jagung, biji jagung, dan daun pembungkus. Tanaman jagung dapat ditanam dan dapat tumbuh dalam kondisi apapun. Pertumbuhan tanaman jagung akan baik jika ditanam di tanah yang gembur ber Ph 5,5 -- 7,5 serta dengan kemiringan kurang dari 8%. 

Proses budidaya tanaman jagung tidak dapat terhindarkan dari serangan hama dan penyakit. Apabila hama dan penyakit tersebut tidak segera diatasi dapat menyebabkan kegagalan panen. Hama yang sering menyerang tanaman jagung  yaitu ulat tanah, ulat grayak, belalang, lalat bibit,dan ngengat. Penyakit yang sering menyerang tanaman jagung yaitu hawar daun, busuk pelepah, busuk batang, karat daun, bercak daun, bulai, busuk tongkol fusarium, dan busuk tongkol diplodia.

Jagung mengandung banyak karbohidrat, sehingga jagung menjadi alternatif pangan setelah padi. Selain menjadi sumber karbohidrat (bahan pangan) jagung dapat dijadikan sebagai bahan pakan ternak, dibuat menjadi tepung, dan dapat dijadikan sebagai minyak. Jagung mengandung banyak kandungan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Biji jagung mengandung banyak serat, vitamin, antioksidan, dan mineral. Manfaat jagung bagi kesehatan manusia yaitu mencegah penyakit alzheimer, mencegah anemia(kekurangan darah), memperlancar sistem pencernaan karena mengandung banyak serat, meningkatkan kesehatan mata, menurunkan kadar kolesterol, dan mencegah terjadinya kerusakan kulit.

Tanaman jagung menjadi komoditas kedua yang berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan negara. Setiap tahunnya terjadi peningkatan peminat jagung, terutama disaat menjelang tahun baru banyak masyarakat yang membeli jagung. Jagung digunakan sebagai bahan pangan, dibuat menjadi makanan ternak dan dibuat menjadi minyak menyebabkan kebutuhan jagung meningkat setiap tahunnya.

Peningkatan kebutuhan jagung setiap tahunnya haruslah diimbangi dengan peningkatan produktivitas, supaya tidak terus menerus melakukan impor jagung untuk mencukupi kebutuhan. Pemerintah melakukan beragam upaya untruk membangun kemandirian pangan negara Indonesia dengan merencanakan swasembada jagung nasional(Panikkai et al, 2017). Pemerintah tidak hanya meningkatkan produktivitas jagung saja untuk menekan impor, namun pemerintah juga menjalin kerja sama dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GMPT). GMPT akan mendorong perusahaan makanan ternak untuk menyerap hasil produksi jagung lokal untuk kebutuhan industrinya.

Untuk mencapai rencana swasembada jagung tentunya terdapat tantangan -- tantangan yang harus dihadapi. Tantangan pertama yang dihadapi yaitu luas lahan pertanian saat ini telah berkurang. Lahan pertanian terus berkurang dikarenakan saat ini meningkatnya kebutuhan rumah layak huni dan tuntutan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Lahan pertanian beralih fungsi menjadi area perumahan dan menjadi gedung -- gedung perkantoran. 

Berkurangnya lahan pertanian dapat menyebabkan berkurangnya produksi jagung sehingga harus impor untuk mencukupi kebutuhan jagung tiap tahunnya. Untuk mengatasi peralihan lahan pertanian, pemerintah pusat akan memberi berbagai bantuan  apabila lahan pertaniannya ditetapkan menjadi sawah abadi yang dilindungi. Selain itu yang dapat dilakukan untuk mengakali jumlah lahan pertanian berkurang tetapi hasil panen tetap melimpah yaitu dengan menggunakan bibit unggul dan menggunakan teknologi tepat guna.

Tantangan kedua yang dihadapi untuk mencapai rencana swasembada jagung yaitu harga jagung terlalu tinggi karena panjangnya rantai distribusi dari produsen hingga ke konsumen. Rantai distribusi jagung dimulai dari petani -- pedagang pengumpul - pedagang besar -- pengecer -- konsumen. Rantai distribusi tersebut mengakibatkan pedagang perantara memiliki keuntungan yang besar,namun petani jagung tidak mengalami hal yang sama. 

Permasalahan rantai distribusi yang panjang tidak mudah untuk diselesaikan. Hal ini dikarenakan mekanisme pasar yang telah dilakukan sejak dulu. Solusi yang tengah dilakukan yaitu Bulog mencoba untuk memotong rantai distribusi sehingga memungkinkan harga jagung dapat turun. Meski masih banyak hambatan dalam melakukannya, namun pemerintah tetap mengupayakan dalam memotong rantai distribusi yang terlalu panjang.

Tantangan ketiga yang dihadapi untuk mencapai rencana swasembada jagung yaitu penyerangan hama seperti ulat grayak bertambah tiap tahunnya. Hama ulat grayak merupakan hama yang menyerang titik tumbuh tanaman jagung. Hama ulat grayak menyerang tanaman jagung yang baru tumbuh dan yang menjelang panen. Penyebaran ulat grayak sangat cepat dengan jangkauan terbang mencapai 100 km. Setelah menjadi kupu, perkembangbiakan hewan ini terjadi sangat cepat. 

Apabila terserang hama ulat grayak tanaman jagung berpotensi mengalami penurunan produksi. Untuk mengatasi hama ulat grayak ini, dikirimkan tim ke lapangan supaya dapat diatasi dengan cepat. Pemerintah telah memiliki sistem daring untuk melaporkan segala hal mengenai hama. Solusi lain yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat serangan hama yaitu menggunakan bibit jagung transgenik. Jagung transgenik merupakan jagung hasil rekayasa genetika yang telah disisipi gen dari bakteri. Jagung transgenik lebih tahan terhadap serangan hama.

Peningkatan peminatan jagung setiap tahunnya harus diimbangi dengan peningkatan produksinya. Apabila tidak diimbangi dengan peningkatan produksi, negara Indonesia tidak dapat terhindar dari impor untuk mencukupi kebutuhan. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan kegiatan impor. 

Terdapat 3 tantangan yang dihadapi Negara Indonesia dalam mewujudkan swasembada jagung. Tantangan pertama yaitu luas lahan pertanian saat ini telah berkurang. Tantangan kedua yang dihadapi yaitu harga jagung terlalu tinggi karena panjangnya rantai distribusi. Tantangan ketiga yang dihadapi yaitu serangan hama saat melakukan budidaya tanaman jagung semakin bertambah tiap tahunnya. Pemerintah telah memiliki solusi untuk menangani ketiga tantangan tersebut dan masih berusaha berkembang untuk mewujudkan kemandirian pangan dan swasembada jagung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun