Mohon tunggu...
Gisal Algiffari
Gisal Algiffari Mohon Tunggu... Atlet - Sesungguhnya Allah maha mengetahui

Allah adalah Tuhan satu satunya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sosok Benteng Dalam Keluarga

25 Oktober 2020   12:00 Diperbarui: 25 Oktober 2020   12:06 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluarga adalah organisasi terkecil dalam masyarakat yang terdiiri dari ayah, ibu, dan anak. Dalam keluarga setiap anggota memiliki peran dan tugas masing-masing yang saling mendukung, salah satunya adalah peran ayah yang sangat dominan dan berpengaruh besar dalam keluarga, beliau adalah sosok yang rela berkorban demi masa depan keluarga terutama pada anak-anak nya.

Ayah adalah sosok pekerja keras tanpa mengenal lelah dan mengeluh untuk mencukupi kebutuhan keluarga, beliau mencari nafkah dari pagi hingga malam untuk sebuah keluarga yang ia cintai dengan penuh rasa tanggung jawab dalam sebuah keluarga, bahkan beliau harus mengeluarkan banyak tenaga, pikiran, keringat sehingga sosok ayah lupa dengan keadaan dirinya yang juga butuh istirahat dari rasa letih.

Beliau adalah sosok benteng dalam keluarga yang pekerja keras, mencintai anak-anak nya, sayang keluarga, dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi sebuah masalah, begitu banyak pengorbanan yang beliau lakukan demi kebahagian keluarga kecilnya.

Ayah merupakan sosok yang penting dalam kehidupan ini terutama pada anak-anak nya, beliau adalah seorang pahlawan dalam kehidupan yang mengajarkan untuk hidup mandiri, kuat dan tangguh untuk menjalani hidup yang penuh rintangan.

Saya adalah seorang anak dari orang tua yang sangat lah tangguh, saya yang ingin mengucapkan banyak terima kasih atas segala pengorbanan yang ayah lakukan, meskipun saya seorang anak yang selalu membuat hati ayah terluka karena tinggkah laku yang tidak pantas saya lakukan. Ayah terima kasih atas segala pengorbananmu yang tak bisa dibalas dalam bentuk apapun, ayah "aku anakmu, yang saat ini tengah berusaha membuatmu bangga demi mengobati luka-lukamu dulu karena tingkah nakal ku".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun