Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Yang Perlu Anda Tahu soal Film Paranormal Activity: The Ghost Dimension

6 November 2015   15:23 Diperbarui: 6 November 2015   20:56 2739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Paranormal Activity: The Ghost Dimension film cover - ilustrasi: www.blastr.com"][/caption]

Sebagai penikmat dunia misteri atau fiksi horor, saya agak kecewa dengan sequel Paranormal Activity (PA) terbaru. Setelah The Marked One tidak berjalan sukses. Nampaknya PA: The Ghost Dimension pun tidak sesuai apa yang diharapkan. Dan seolah menjadi axxioma 'kutukan' untuk film franchise sequel seperti PA, Ghost Dimension (TGD) pun saya fikir tidak begitu 'seram'. TGD yang masih dengan mengusung model shooting POV first person, mencoba bertahan di tangga Box Office saat musim Helloween.

Tidak mengecewakan memang. Pada rilis minggu pertama, PA: TGD mampu bercokol di posisi 6. Jauh memang dibawah film yang dibintangi Jack Black Goosebumps, pada posisi 2. Karya legendaris R.L. Steine mungkin menjadi pemicu orang lebih memilih Goosebumps.

Saya mencoba berbagi pengalaman menonton PA: TGD ini. Dan semoga tidak akan membuat kecewa penikmat film horor yang akan menontonnya. Karena beberapa hal sepertinya tidak sreg buat saya. Karena hampir semua sequel PA sudah saya tonton, saya coba mengurai apa yang tidak sreg dengan PA: TGD ini. Mungkin juga, Anda yang ingin menonton PA: TGD malah jadi penasaran. Apa iya yang saya tulisan disini benar adanya? Saran saya. Cobalah tonton PA:TGD sendiri.

Sedikit resensi coba saya uraikan disini. PA: TGD berfokus pada anak pemilik rumah Leila yang merupakan 'the chosen one'. Ayah Leila, Ryan yang kebetulan menemukan kamera yang bisa merekam 'penampakan' mendapati putrinya diikuti Toby. Toby adalah roh jahat dari masa lalu yang hendak mengambil Leila sebagai pembuka pintu dimensi lain.

Sementara itu, Ryan dan adiknya Mike, menemukan hal aneh dari kaset VCR yang ditemukan bersama kamera yang ditemukan. Kaset VCR tadi menggambarkan ritual aneh penyihir yang disebut The Midwives. Anak yang dilatih para penyihir tadi bisa melihat ke masa depan. Dan ia melihat keluarga Ryan yang tinggal di rumah di tahun 2013. Padahal kaset VCR tadi berasal dari tahun 90-an. 

Kejadian aneh terus berlangsung. Leila semakin ganas dan dikuasai si roh jahat, Toby. Sedang Ryan ayahnya terus merekam penampakan aneh di sekitar rumah. Mulai dari partikel di udara yang beterbangan. Sampai penampakan wajah, yang diduga adalah Toby. Leila semakin tidak terkendali saat ia masuk ke dimensi lain. Simbol-simbol sihir kaum Midwives yang dibuat Leila diatas tempat tidurnya, ternyata bisa membuat portal untuk pergi ke era 90-an. Dengan dibuka portal ini, maka Toby bisa datang dan berwujud ke dunia.

Saat inilah keluarga Ryan memanggil seorang pendeta, Father Todd untuk membasmi roh jahat Toby. Namun usahanya tidak berhasil. Karena Toby terlalu kuat. Akhirnya Leila berpindah dimensi ke era 90-an melalui portal tadi. Dan sang ibu mengikuti. Walau akhirnya ia terbunuh. Sedang Leila pada akhir adegan digandeng Toby yang sudah berwujud seperti manusia.

Hal-Hal yang Kurang 'Sreg'

Pertama, PA: TGD terlalu 'mengumbar' penampakan. Dari 30 menit pertama film PA: TGD, penonton sudah disajikan dengan 'penampakan'. Karena kamera yang bisa menangkap penampakan selalu merekam apa yang terjadi siang-malam. Ryan, sebagai seorang pekerja di bidang IT tampaknya terlalu sering merekam dan menganalisa. Sehingga, apa yang ada dalam benak penonton adalah kekagetan yang biasa-biasa saja. Bayangan hitam besar dan partikel serupa debu yang diduga adalah Toby hampir selalu muncul dalam tiap recording yang dibuat.

Kedua, PA: TGD terlalu mengagetkan. Nah, dengan seringnya penampakan maka penonton akan sering kaget. Bukan kaget dengan apa yang dilihat, namun yang didengar. Karena setiap penampakan atau hal misterius yang terjadi, suara dentuman terdengar. Suara seperti sesuatu yang menabrak pun sering terdengar. Jadi penonton harus siap-siap kaget. Saya sarankan bagi yang tidak kuat jantungnya untuk tidak menonton. Karena suara yang terdengar bisa cukup mengagetkan.

[caption caption="Camera Recorder in PA: TGD movie - screenshot: dailymotion.com"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun