Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

New AFI 2013, Mengais Sisa-Sisa Bakat Indonesian Idol & X-Factor

19 Oktober 2013   23:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:18 3418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
logo: afi-indosiar-2013.blogspot.com

[caption id="" align="aligncenter" width="263" caption="logo: afi-indosiar-2013.blogspot.com"][/caption] New AFI 2013 yang kembali 'bangkit' setelah sekian lama mati suri mencoba mengais sisa-sisa bakat menyanyi di Indonesia. Indonesia Idol yang akan memasuki season ke 10 tahun depan, tentunya menjadi talent search yang digadang banyak calon penyanyi berbakat Indonesia. Lalu ada pun X-Factor yang telah menelurkan sang fenomenal Fatin juga akan ditunggu kembali kehadirannya. Diantara serbuan talent search internasional (Indonesian Idol & X-Factor), Akademi Fantasi Indosiar (AFI) yang mulai bersinar tahun 2003 seperti ketar-ketir. Sempat mati suri mulai tahun 2006, kini New AFI 2013 muncul dengan packaging yang lebih fresh. Lebih berwarna dan melunturkan ikonisasi AFI masa lalu. Walau content tetaplah talent search, namun seperti dipaksakan dan dibuat biasa saja. Sebagai 'produk lokal', New AFI 2013 sepertinya hanya ingin mengenang memori saja. Lebih-lebih sponsornya pun tidak jauh berbeda dari X-Factor. Jurinya pun nampak kurang 'greess'. Masih menggadang Trie Utami sebagai juri utama dan Maia Estianty 'wakilnya', tidak ada yang menarik menurut saya. Trie Utami yang dahulu sempat seperti diva-wannabe, kini kiprah di dunia musik pun jarang terdengar. Yang cuma diingat hanya perubahan 'drastis' dari berhijab menjadi 'norak'. Sangat disayangkan. Maia Estianty pun dalam menjuri nampak tidak sepenuh jiwa. Mungkin masih syok dengan kecelakaan yang membuat putranya AQJ cedera dan merengut beberapa korban jiwa. Tatapan Maia serasa kosong. Nampak tim memang memaksakan Maia untuk hadir. Pernah saya lihat di episode awal konser New AFI 2013, Maia seperti sembab matanya seperti habis menangis. Dibawah bayang-bayang besar Indonesian Idol & X-Factor, New AFI 2013 seperti menyaring pemuda-pemudi yang mungkin berminat. Baik mau untuk mengingat gegap gempita romansa AFI tahun 2003-2006. Ataupun yang merasa Indonesia Idol & X-Factor acara talent search yang 'sulit' ditembus. Jebolan-jebolan AFI dahulu pun saat ini entah dimana. Masih teringat saya ada nama Ferry AFI yang sekarang entah rimbanya dimana. Apa masih di dunia musik atau tidak. Pola one-season-wonder yang saya fikir membuat AFI kurang greng. Juara AFI hanya digembor-gemborkan pada season yang sama. Setelah season baru hadir, juara lama hanya sekadar trigger buat generasi baru mencapai angan-angan juara. Menjadi terkenal secara instant. Perihal memberi permen seorang anak, saat permen itu habis, ya sudah habislah manisnya. Mampukan New AFI 2013 menjadi talent search yang lebih gress daripada dua kompetitor internasionalnya? *Wandering Solo, 19 Oktober 2013 11:21 pm

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun