Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama FEATURED

Merekatkan Kembali Bonding dengan Anak, Yuk Memasak

12 April 2020   22:57 Diperbarui: 3 Oktober 2020   08:34 2639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cooking oleh Anna Prosekova - Foto: pixabay.com

Beberapa Resep dari Buku Sora - Foto: Istimewa
Beberapa Resep dari Buku Sora - Foto: Istimewa
Kedua, memasak menjadi aktivitas sebuah keluarga.

Semodern apapun sebuah keluarga, memasak sudah lama dan bisa jadi diwariskan dari kakek nenek atau leluhurnya dulu. Beberapa keluarga pun memiliki masakan spesial. Di sinilah bonding atau keterikatan kita dengan anak bisa kembali kuat.

Jika saat kita sibuk bekerja atau beraktivitas lain jarang memasak bersama. Dengan aktivitas baru ini, memasak resep dari buku Sora, misalnya, bukan tak mungkin bisa menguatkan kembali kebersamaan dan kehangatan keluarga.

Ketiga, memasak menjadi bentuk kebanggaan orangtua.

Orangtua mana yang tidak senang anaknya bisa memasak. Atau mungkin mewariskan sebuah masakan spesial dari nenek/kakek dalam keluarga besarnya. Banyak restoran keluarga yang setidaknya bertahan dari generasi ke generasi bukan?

Catatan Sora dalam Membuat Resep yang Diselipkan dalam Bukunya - Foto: Istimewa
Catatan Sora dalam Membuat Resep yang Diselipkan dalam Bukunya - Foto: Istimewa
Anak sekarang mungkin lebih banyak lekat dengan gawai. Atau praktis saja, cukup memesan makanan lewat ojek online atau pergi ke rumah makan.

Namun, alangkah lebih baik memasak juga menjadi pendidikan soft-skill untuk anak dari orangtua. Suatu hal yang bisa jadi dibanggakan di masa depan.

Nah, ketiga alasan ini saya simpulkan dari kegigihan Sora. Di mana kebanyakan anak cowok mungkin memilih bermain bola atau gim. Ia malah sibuk mencatat dan mempraktekkan beragam resep masakan. Kedua orangtua Sora mendukung hobi anaknya ini. 

Sebagai bentuk apresiasi orangtua Sora. Maka dibuatlah buku Manis Asam Pedasnya Indonesia ini. Selain itu, juga menjadi jejak prestasi Sora di masa depan. Bukan tidak mungkin dari buku resep pertama yang diterbitkan ini akan ada lagi buku resep masakan yang dibuat oleh Sora.

Jadi, memasak bersama anak bisa kita mulai dari sekarang.  Aktivitas yang sudah barang tentu eksploratif dan merekatkan bonding kita dengan anak.

Salam,

Wonogiri, 12 April 2020

10:46 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun