Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bebas Beropini Politik dengan Flop Account di Instagram

13 November 2018   14:22 Diperbarui: 14 November 2018   04:17 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram Flop Accounts - Ilustrasi: theatlantic.com

Through their flop accounts, teenagers are redefining what news is to them, combining satire, trolling, and social media to debate serious social and political issues -- especially ones that are closest to them personally. stayhipp.com

Melalui akun flop mereka. Para remaja mendefinisikan ulang informasi, menggabungkan satire, nyinyiran, dan sosmed untuk mendiskusikan isu politik dan sosial. Terutama isu yang menjadi bagian dari diri mereka.

Akun flop menjadi fenomena yang trend di US, terutama di kalangan anak muda. Akun flop ini menjadi alternatif remaja/Milenials menyuarakan aspirasi politik dan sosial via sosmed. Namun dengan cara mereka sendiri seperti satire atau troll (nyinyir).

Menurut admin akun @nonstopflops, akun flop menyuguhkan keburukan seseorang atau suatu hal agar kita sadar. Dan biasanya akan diposting dengan cara nyinyir atau sekadar hiburan. Dan admi ini baru berusia 13 tahun bernama, Alma.

Dipetik dari theatlantic.com, akun flop di Instagram menjadi the last resort dari laman diskusi atau platform sosmed lain. Dengan lebih dari 500 juta pengguna, Instagram dirasa cukup efektif mengkritisi isu kritis bahkan sensitif.

Akun-akun flop biasanya akan di-admini beberapa orang. Dengan inisial mereka di setiap post. Cara pandang mereka pada satu isu bisa saja berbeda. Sebagai penanda bahwa sebuah akun adalah akun flop. Umumnya nama profile akun akan diberikan kata 'flop'.

Hal ini untuk membedakan akun milik admin asli dengan akun flop mereka. Tak jarang, beberapa admin memilih mendebatkan satu isu via akun flop-nya daripada akun asli.

Dengan maraknya bot atau akun palsu di beragam platform sosmed. Akun flop mungkin menjadi sebuah fenomena spesial. Walau sebenarnya di Instagram sendiri sudah ada akun spam dan finstas. Akun flop mencirikan diri mereka dalam berargumen ala anak muda jaman now.

Posting akun @feminism.flop - Screenshot: @feminism.flop
Posting akun @feminism.flop - Screenshot: @feminism.flop
Seperti @2cute_flops yang berfokus pada isu LGBT. Atau akun @feminism.flop yang mempost isu soal feminisme. Mulai dari meme, screeshot, sampai headline sebuah berita bisa diposting akun-akun flop ini. Tentu harus 'relatable' dengan isu yang dibahas akun flop.

Walau tentu ada pro-kontra dibalik trend flop akun di Instagram ini. Seperti contohnya polarisasi politik di US. Akun-akun flop pun memiliki cara pandang berbeda pada politik di US. Bahkan beberapa admin dalam satu akun flop yang berbeda pandang pun kadang saling berseteru.

Beberapa akun flop ada yang begitu liberal, relijius, bahkan konservatif. Jadi saat disuguhkan perspektif berebeda pada sebuah posting. Followers bisa segera menurun dalam sekejap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun