Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

"Pake Bahasa Inggris, Biar Superior..."

29 Agustus 2018   21:51 Diperbarui: 29 Agustus 2018   22:27 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul di atas sekilas saya baca di sebuah tweet. Lalu saya berfikir. Apa benar berbahasa Inggris orang jadi superior atau hebat? Jika demikian adanya anggapan tentang bahasa Inggris. Mengapa bahasa Inggris bisa superior?

Tentu unsur superioritas disini mengacu pada level hirarki. Pembandingnya adalah bahasa Indonesia. Sehingga bahasa Indonesia inferior. Sedang bahasa Inggris superior. 

Pertanyaan pertama saya coba jawab. Mengapa orang berbahasa Inggris itu dianggap superior.

Sebagai pembelajar bahasa Inggris, saya tidak merasa demikian. Namun, menguasai bahasa asing tentu menjadi nilai lebih seseorang. Setidaknya ada 3 nilai lebih menguasai bahasa Inggris:

Pertama, bahasa Inggris sebagai indikator raihan pedagogis kurikulum. Dari SMP sampai bangku kuliah, subjek bahasa Inggris/ berbahasa Inggris akan selalu ditemui. Mampu secara passive/active berbahasa Inggris sesuai kontek keilmuan sudah memenuhi target pendidikan nasional.

Kedua, membuka cakrawala kebahasaan. Saya selalu ingat Sapir-Whorf hipotesis tentang relativitas kebahasaan. Dalam bahasa terkandung budaya dan akal fikiran. Mempelajari satu bahasa berarti menambah aspek budaya dan mindset penuturnya ke dalam diri kita. Seorang pembelajar bahasa Inggris bisa membedakan penggunaan diksi see-observe-identify-peruse sesuai konteksnya.

Ketiga, dalam dunia kerja bahasa Inggris masih menjadi syarat minimal. Poin ini tentu banyak menjadi alasan kenapa bahasa Inggris dianggap penting. Karyawan baru dengan kemampuan bahasa Inggris yang advance/native-like kadang menjadi perhatian atasan/rekan kerja. 

Lalu pertanyaan kedua coba saya jawab. Mengapa bahasa Inggris bisa dianggap superior.

Pertama, karena kita yang menginginkannya seperti itu. Andai dulu bahasa Inggris tidak menjadi mapel syarat lulus UN. Atau bahasa Inggris bukan syarat minim melamar kerja. Hal ini terjadi karena kita cenderung 'mengagungkan' bahasa Inggris. Malah kadang saya berfikir, harusnya mapel bahasa daerah yang menjadi syarat lulus UN.

Kedua, jarangnya orang mengucap bahasa Inggris di sekitar kita. Pernah Anda dengar dalam kereta komuter misalnya, 2 orang Indonesia ngobrol berbahasa Inggris sepanjang perjalanan? Jikapun ada kadang dalam hati orang mendengarnya nyinyir sendiri. Mengucap kosakata bahasa Inggris sudah serupa berbahasa Latin Kuno. Ia begitu eksotik dan langka penuturnya.

Ketiga, komersialisasi bahasa Inggris yang sudah terstruktur rapi. Banyak institusi menawarkan kursus untuk TOEFL, IELTS dan TOEIC. Beberapa sekolah kini menganut bilingual teaching class (Eng-Bahasa/Mandarin). Mindset kita pun membentuk proposisi bahwa bahasa Inggris spesial, mahal dan sulit dipelajari karena diinstitusikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun