Mohon tunggu...
Giovanni Ardian Syach
Giovanni Ardian Syach Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Gratis di Banten dari Tahun ke Tahun Ternyata Tidak Sesuai Ekspetasi

1 Desember 2020   02:59 Diperbarui: 1 Desember 2020   03:29 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari analisis diatas, dapat diketahui bahwa Pemprov Banten masih belum mampu mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen sebagai mana amanah dalam undang-undang.

Gubernur Banten yang akrab disapa WH itu mengaku, setelah pembangunan infrastruktur di Banten selesai, alokasi untuk pendidikan dan kesehatan akan dioptimalkan. "Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa kami tingkatkan anggarannya. Sebab tahun depan kami akan fokus ke pemberdayaan SDM," ujarnya.

Dan pada tahun ini 2020, APBD (Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah) Banten mencapai Rp 13,214 triliun, dan lagi-lagi anggaran yang dialokasikan untuk pendidikan sebesar Rp 1,16 triliun, jauh dari angka 20 persen seperti yang di amanahkan dalam undang-undang.

Padahal WH sudah berjanji dari tahun ke tahun bahwa pendidikan gratis yang ada di Banten ini akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, tetapi nyatanya janji yang di berikan oleh WH kepada masyarakat Banten tidak sesuai dengan omongan yang ia berikan dari tahun-tahun sebelumnya

Lagi-lagi masyarakat Banten terus disuguhkan jargon pendidikan gratis, tapi nyatanya bahwa Pemprov Banten komitmen dengan dunia pendidikan hanya tinggal janji saja.

Iksan Ahmad mengatakan bahwa Bosda Provinsi Banten Tahun 2017, 2018 hingga 2020 Nol Rupiah. Hanya di tahun 2019 Bosda dapat direalisasikan, inipun diduga karena desakan sekolah-sekolah saat itu. Di sisi lain, Pergub Banten nomor 31 Tahun 2018 melarang sekolah untuk meminta atau  dana masyarakat. Dengan artinya, pendidikan gratis membawa musibah.

*Penulis merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun