Mohon tunggu...
Gina Sonia
Gina Sonia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hubungan Internasional

Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna di Balik Keindahan Tarian Minangkabau

2 Desember 2021   20:40 Diperbarui: 2 Desember 2021   20:49 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki berbagai macam suku, budaya, dan bahasa. Budaya merupakan suatu hal yang sangat menarik untuk di bahas.  Kebudayaan merupakan salah satu hal yang tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan masyarakat. Dengan keterkaitan tersebut kebudayaan dijadikan sebagai suatu hal yang penting bagi suatu masyarakat yang mana ia tidak bisa meninggalkan budaya yang telah dimiliki. Begitupun dengan masyarakat Minangkabau yang juga miliki kebudayaan yang sangat indah, salah satunya adalah tari. Tari merupakan suatu media ekspresi ataupun sebagai sarana komunikasi seorang seniman yang ingin di tampilkan kepada penonton maupun penikmatnya. Di dalam tarian tersebut menunjukkan jati diri dari daerah itu sendiri. Setiap gerakan yang ditampilkan memiliki makna dan filosofi yang kuat sehingga dapat membuat penikmatnya peka terhadap sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Di Minangkabau sendiri terdapat banyak macam tarian yang memiliki berbagai macam makna, salah satunya adalah tari piring.

Tari piring adalah salah satu dari tarian yang berasal dari daerah Solok Kota Padang, Sumatera Barat. Tarian khas Minangkabau ini menggunakan piring sebagai property utama dalam kesenian tersebut. Tarian ini juga bisanya di tampilkan sebagai sarana hiburan, meskipun tak jarang juga sebagai pembuka dalam acara yang dihadiri oleh para tokoh-tokoh besar Minang. Awal mulanya tari piring ini murupakan tarian yang bertujuan untuk memberikan rasa syukur terimakasih atas musim panen yang datang melimpah. Pada prosesi ritual diawali dengan pemberian sesajian untuk dewa-dewa padi atau roh-roh dan penari akan berjalan bersama-sama dengan  membawa dulang seperti piring yang telah berisikan sesajian makanan atau yang biasa disebut dengan pasambahan. Nah setelah agama Islam masuk ke Minangkabau, ritual tersebut telah dihapuskan. Sampai saat ini tari piring murni hanya sebagai bentuk kesenian dari kebudayaan khas minang.

Tarian piring yang biasanya ditampilkan memiliki makna dan filosofi yang kuat dari setiap gerakannya. Gerakan dari tari ini diadaptasi dari keseharian masyarakat Minangkabau yang bekerja sebagai petani saat sedang melakukan proses bercocok tanam padi di sawah. tidak hanya itu tari ini juga menggambarkan petani yang mempelajari seni pencak silat atau yang biasa disebut silek oleh masyarakat Minang. Dalam memperakan berbagai gerakan tarian tersebut penari sambil tidak berhenti memainkan piring yang ada pada kedua tangannya. 

Terdapat beberapa makna dari gerakan tari piring diantaranya:

1. Gerak Pasambahan yang memiliki makna sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT,

2.  Gerak Singanjuo Lalai yang bermakna pesan bahwa sebagai manusia jika ingin mendapatkan suatu rezeki yang baik maka awali hari dengan bekerja keras, 

3. Gerak Mencangkua yang makna pesan bahwa sebagai manusia jika ingin mendapatkan sesuatu maka harus diiringi doa dan usaha yang keras,

4. Gerak Mengantar Juadah yang memiliki makna bahwa dalam suatu kehidupan harus mempererat sifat kebersamaan satu sama lain,

5. Gerak Gotong-Royong merupakan lambang sertam memiliki makna akan sifat saling bergotong-royong satu sama lain pada masyarakat Minangkabau,

6. Gerak Injiak piring yang memiliki makna "keberanian" bahwa masyarakat Minangkabau merupakan masyarakat yang berani serta demokratis dan orang yang bisa diandalkan,

Tidak sampai disana daya tarik dari tari piring lebih kepada saat penari tersebut melakukan aksi akrobatik yaitu dengan menari dengan menginjak pecahan kaca. Piring yang digunakan di dalam tarian tersebutlah yang membuat tari ini berbeda dengan tarian daerah lainnya. Sangat menarik bukan untuk memehami lebih dalam lagi terkait budaya yang kita miliki. Masih banyak keunikan dari kebudayaan daerah lainnya yang masih kurang tersorot, nah untuk itu kita sebagai generasi muda marilah untuk tetap melestarikan budaya peninggalan nenek moyang kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun