Mohon tunggu...
Gina Magfirah
Gina Magfirah Mohon Tunggu... Lainnya - Book Reviewer

Seorang polymath yang cinta novel kelas menengah (bukan kelas berat).

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review "Agensi Rumah Tangga" [NGERACUN]

30 November 2024   14:33 Diperbarui: 30 November 2024   14:33 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hidup itu kayak roda. Kadang-kadang di bawah, kadang-kadang kelindes."

Judul: Agensi Rumah Tangga
Penulis: Almira Bastari
Halaman: 272 Hal (2024)

Sinopsis

PHK! Tiga huruf yang mengguncang dunia Katia yang selama ini bangga banget kerja di startup. Berbulan-bulan menganggur, terjepit cicilan KPR, ditambah ocehan ibunya yang pensiunan PNS, Katia nekat membuat rumahnya menjadi yayasan penyalur pembantu.

"Agensi Rumah Tangga, solusi untuk rumah tangga Anda. Ada yang bisa saya bantu?" adalah tagline Katia. Mengadu keberuntungan dengan cara memilih siapa yang paling cocok untuk tiap calon majikan, membuat hidup Katia yang pengangguran makin penuh drama, mulai dari pembantu genit, suka pinjam duit, sampai yang suka berkelit!

Apakah Katia akan selalu berhasil menempatkan tiap ART ke majikan yang tepat, agar bisa dapat uang cepat, demi menyelamatkan rumah yang cicilannya nyaris telat? 

NGERACUN

[hanya untuk orang-orang yang oke dengan spoiler]

Memang sekarang buku-bukunya Almira Bastari sudah jadi auto-buy buatku. Termasuk bukunya yang satu ini walaupun ternyata impresiku harus merosot setelah memiliki cukup tinggi ekspektasi. Almira kembali lagi mengemas slice of life di dalam tulisannya. Bukan tipikal novel metropop pada umumnya, kali ini bahkan lebih unik dari sebelum-sebelumnya, tentang kehidupan pembantu rumah tangga. Maksudku, siapa sih yang cukup ngide untuk membahas pembantu?

Ada banyak layer yang dibahas: lika-liku hidup pembantu, hidup setelah PHK, hubungan ibu-anak, pernikahan dan romansa karakter utama. Semua hal tersebut harus terbahas dengan halaman bahkan kurang dari 300. Aku jadi merasa bingung dengan alurnya, jadi sebenarnya fokus dimana? Semuanya dibahas tapi tanggung-tanggung.

Di awal cerita ia di PHK, Katia harus bergulat dengan para pencari kerja lainnya. Di usianya yang sudah memiliki pengalaman cukup ternyata malah mempersulitnya untuk mencari pekerjaan layak. Belum lagi dengan harapan ibunya agar anaknya bisa kerja kantoran seperti orang-orang.

Disini alur cerita masih nyaman diikuti terutama gregetnya bertahan hidup sambil harus menghadapi stigma jadi perempuan, pengangguran, tinggal di rumah orang tua dan belum menikah. Depresinya berasa banget...

"Anak adalah harapan orang tua atau pembalasan dendam orang tua?"

Kemudian masuk pertengahan buku, ternyata ada sudut pandang ketiga para pembantu untuk memperlihatkan drama kehidupan mereka. Cukup banyak malah. Di titik ini lah aku merasa bagian ini kurang cocok untuk masuk ke dalam buku ini. Pergantian sudut pandang ini cukup membingungkanku. Padahal lebih baik difokuskan dari sudut pandang ketiga dari Katia, atau mentok dari teman dan ibunya karena aku merasa fokusku jadi terpecah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun