Mohon tunggu...
Gina Fitria
Gina Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswi KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PPKM Darurat Resmi Diberlakukan, Pembelajaran Daring pun Harus Dimaksimalkan

27 Juli 2021   22:50 Diperbarui: 29 Juli 2021   10:56 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah kembali mengambil sejumlah kebijakan untuk menekan penyebaran virus Covid-19 ini, salah satunya dengan memberlakukan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau yang biasa di singkat PPKM Darurat, semula PPKM Darurat ini diberlakukan pada 3 Juli hingga 20 Juli 2021. Lantaran lonjakan kasus yang tak terbendung dalam beberapa waktu lalu, kemudian pada 20 Juli 2021, Presiden Jokowi memutuskan memperpanjang pembatasan, dan mengganti istilah PPKM Darurat menjadi PPKM Level 4. PPKM level 4 ini mulai diberlakukan dari tanggal 21 Juli hingga 25 Juli 2021. Namun, karena kasus terkonfirmasi Covid-19 ini masih terbilang tinggi dan belum adanya tanda-tanda penurunan. Akhirnya Presiden Jokowi pun memperpanjang PPKM Level 4 ini dari 26 Juli sampai dengan 2 Agustus 2021.

Dengan diberlakukannya PPKM Darurat atau PPKM Level 4 ini, tentunya berpengaruh pada berbagai sektor dalam kehidupan, khususnya pendidikan. Adanya kebijakan PPKM ini pembelajaran semester baru pada bulan Juli yang semula akan dilaksanakan secara tatap muka pun kini harus kembali dilaksanakan secara daring. Sebagaimana instruksi dari Gubernur Banten Bapak Wahidin Halim bahwa pada Kabupaten dan Kota di wilayah Provinsi Banten dilakukan dengan menerapkan kegiatan pelaksanaan belajar mengajar secara daring atau online. Pembelajaran daring merupakan salah satu model pembelajaran yang dilakukan pada masa pandemi, demi terlaksananya pembelajaran karena dalam prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik, para pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat pada umumnya, dalam rangka pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi.

Dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini membuat dilema tersendiri bagi orang-orang yang menjalankannya, baik itu bagi para siswa, guru, maupun orangtua Salah satu masalahnya ialah penguasaan teknologi kaum pengajar yang dikategorikan masih kurang. Ini terlihat dari kecenderungan guru yang memberikan tugas harian sebagai penggganti proses pembelajaran. Tak sedikit siswa yang mengeluh dan merasa jenuh mengikuti sistem pembelajaran yang mononton seperti ini.

Demi terlaksananya pembelajaran dan untuk memaksimalkan pembelajaran daring. Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan bersama dalam perbaikan sistem pendidikan kita khususnya terkait pembelajaran daring:

  • Semua guru harus bisa mengajar jarak jauh yang notabene harus menggunakan teknologi. Peningkatan kompetensi pendidik di semua jenjang untuk menggunakan aplikasi pembelajaran jarak jauh harus dilakukan. Kompetensi minimal TIK guru level 2 harus segera diwujudkan termasuk kemampuan melakukan vicon (video conference) dan membuat bahan ajar online. Level 2 ini merupakan pengelompokan komptensi TIK guru yang ideal berdasarkan Teacher ICT Competencies Framework oleh UNESCO. Level tertinggi adalah level 4 dimana guru sudah mampu menjadi trainer bagi guru yang lain. Jika kompetensi guru sudah level 2, maka guru akan mampu menyiapkan sistem belajar, silabus dan metode pembelajaran dengan pola belajar digital atau online.
  • Pemakaian teknologi pun tidak dilakukan dengan asal-asalan. Ilmu teknologi pendidikan mendesain sistem agar pembelajaran online menjadi efektif, dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan secara khusus. Prinsip-prinsip pemanfaatan teknologi yang harus menjadi acuan guru dalam memanfaatkan teknologi yaitu mampu menghadirkan fakta yang sulit dan langka ke dalam kelas, memberikan ilustrasi fenomena alam dan ilmu pengetahuan, memberikan ruang gerak siswa untuk bereksplorasi, memudahkan interaksi dan kolaborasi antara siswa-guru dan siswa-siswa, serta menyediakan layanan secara individu tanpa henti.
  • Pola pembelajaran daring harus menjadi bagian dari semua pembelajaran meskipun hanya sebagai komplemen. Intinya supaya guru membiasakan mengajar online. Ke depannya, harus ada kebijakan perubahan sistem untuk pemberlakuan pembelajaran online dalam setiap mata pelajaran.
  • Guru harus punya perlengkapan pembelajaran online. Peralatan TIK minimal yg harus dimiliki guru adalah laptop dan alat pendukung video conference.
  • Ketimpangan infrastruktur digital antara kota besar dan daerah harus dijembatani dengan kebijakan teknologi afirmasi untuk daerah yang kekurangan. Akses internet harus diperluas dan kapasitas bandwithnya juga harus ditingkatkan. Demi meratanya pendidikan di masa darurat seperti sekarang ini.

Melihat berbagai kendala pembelajaran daring Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pun ikut berperan untuk membantu memaksimalkan pembelajaran daring sekaligus dalam mewujudkan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi yaitu Pengabdian masyarakat. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 mewajibkan mahasiswanya untuk mengabdi pada masyarakat sekitar, khususnya dalam bidang Pendidikan. Program KKN ini dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) dan berlangsung pada tanggal 1 Juli 2021-30 Juli 2021 dengan tema "Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi (KKN Tematik MDBPE-MBKM)”.

Tentu saja, dengan adanya program KKN ini harapannya mahasiswa dapat membantu guru maupun siswa dalam memaksimalkan pembelajaran daring. Dari pembelajaran daring yang semula hanya mengandalkan via whatsapp grup saja, adanya mahasiswa KKN ini bisa membantu guru dalam menyiapkan perangkat dan media pembelajaran daring seperti menggunakan aplikasi video conference seperti Zoom Meeting ataupun google meet, membuat video pembelajaran, membuat lkpd online, menggunaka google classroom, dan menggunakan quizizz untuk evaluasi pembelajaran daring agar pembelajaran daring ini tidak monoton sehingga peserta didik tidak merasa bosan serta pembelajaran daring ini lebih bermakna sehingga tujuan dari pembelajaran pun dapat tercapai.Sudah selayaknya inovasi pembelajaran dan pembaruan memang harus dilakukan agar pembelajaran pun dapat terlaksana pada masa darurat ini. Selain itu perlunya kerja sama dari berbagai elemen demi terciptanya pendidikan yang lebih baik.

Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. H. Sima Mulyadi, M.Pd.

Kelompok 10

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun