Mohon tunggu...
Gilang Rizqi
Gilang Rizqi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menelusuri Jejak Sang Pengedar Kunci Jawaban

9 Januari 2018   20:13 Diperbarui: 9 Januari 2018   20:20 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Senin, 20 November 2017 kami mencoba melakukan penelusuran ke salah satu sekolah menengah pertama di kawasan Bogor. Penelusuran ini kami lakukan pada siang hari sekitar pukul 14.00 WIB dimana pada waktu itu, rata-rata anak sekolah sudah pulang sekolah. Kami memutuskan memilih sekolah SMA Budi Mulia Bogor untuk melakukan observasi mengenai penyebaran kunci jawaban UN (Ujian Nasional). Sekolah ini terletak di  Jalan Kapten Muslihat No.22, Bogor.

Kami tiba dilokasi pukul 14.30 WIB dan sekolah tampak sepi. Belum adanya tanda-tanda anak berseragam SMA keluar dari gerbang sekolah. Setelah kami bertanya ke pedagang sekitaran sekolah, ternyata anak-anak SMA baru keluar sekolah pukul 15.00 WIB dan kami pun menunggu sampai anak-anak selesai kelas. Ketika waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB anak-anak berseragam SMA pun keluar bertebaran dari gerbang sekolah.

Kami memutuskan bertanya kepada dua anak SMA ini terkait penyebaran kunci jawaban UN. Kedua murid itu bernama Alex (17) dan Daniel (17). Mereka berdua kelas 12 IPA, mereka mengaku adanya penyebaran kunci jawaban UN di sekolah ini setiap tahunnya, namun tidak diketahui siapa penyebar utama atau biasa disebut bandar atas penyebaran kunci jawaban UN ini. Alex dan Daniel mengaku membeli kunci jawaban UN untuk mata pelajaran tertentu. Setiap mata pelajaran diberi harga yang berbeda, seperti kunci jawaban matematika dijual dengan harga Rp 500.000,00. Alex dan Daniel tidak mengetahui harga kunci jawaban mata pelajaran yang lain, karena mereka mengaku hanya membeli mata pelajaran matematika saja.

Alasan mereka membeli kunci jawaban UN disebab kan mata pelajaran yang sulit. Sehingga mereka takut tidak bisa mengerjakan soal-soal dan mendapat nilai jelek. "Ya kita tau resikonya, kalo ga ketauan ya berarti lagi hoki. Kalo ketauan berarti lagi apes. Sebenernya mau gak mau harus beli kunci jawaban UN, untuk pegangan sewaktu-waktu soal ujian susah banget" kata Alex.

Meskipun mereka mengaku membeli kunci jawaban UN, namun mereka tidak tahu menahu siapa bandar pengedar kunci jawaban UN ini. Mereka hanya mengetahu dari mulut ke mulut saja. "Kalo untuk pengedar kunci jawaban UN sih kita gatau ya siapa, soalnya kita beli juga ditawarin dari temen dan kalo ditanya beli di siapa cuma dijawab beli di temennya lagi. Jadi kita gatau siapa yang suka jualin kunci jawaban UN yang sebenernya", terang Daniel.

Karen Priscillia (7015210094)

Sarah Cintya Rachman (7015210172)

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun