Mohon tunggu...
Gilang Setiawan
Gilang Setiawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Aku Elang

Elang Tidak Pernah Takut Terbang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Digitalisasi Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19

24 Juni 2020   19:59 Diperbarui: 24 Juni 2020   20:14 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Bisnis Tempo

Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat dunia untuk melakukan perubahan di segala sektor. Istilah new normal yang kini dicanangkan pemerintah di beberapa negera tak luput dari banyaknya berbagai perubahan yang kemudian memaksa masyarakatnya untuk melakukan hal-hal diluar kebiasaan baru. 

Termasuk di Indonesia, berbagai sektor telah bertransformasi ke hal-hal baru sejak di berlakukannya kebijakan normal baru, salah satu sektor yang cukup signifikan mengalami perubahan adalah sektor pendidikan. Pandemi Covid-19 telah memaksa untuk terjadinya transformasi di dunia pendidikan Indonesia yang kemudian dikenal dengan istilah digitaliassi pendidikan.

Sebelum terjadinya pandemi, Indonesia merupakan negara dengan pengguna internet kelima terbesar di dunia. Saat ini berdasarkan sumber media CNN Indonesia yang terbit Kamis 09 April 2020, sejak diberlakukannya kebijakan social distancing penggunaan internet di Indonesia naik sekitar 40%. 

Tentu kenaikan ini tidak bisa dilepaskan dari banyaknya media digital yang digunakan dimasa pandemi ini, termasuk di dalamnya adalah banyaknya masyarakat kalangan pelajar dan para pendidik yang menggunakan media pendidikan digital yang semuanya serba akses daring, karena akses luring tidak memungkinkan.

Akibat adanya hal ini kemudia mendorong terjadinya digitaslisasi pendidikan, yang kemudian mendorong para pemikir teknologi dan pendidikan untuk berlomba-lomba menciptakan media pendidikan digital yang ramah, namun tetap memberikan fasilitas pendidikan yang mumpuni agar pendidikan di Indonesia tetap berjalan demi mencetak generasi-generasi unggul meskipun di tengah pandemi.

Sumber gambar: Merdeka.com
Sumber gambar: Merdeka.com

Namun hingga saat ini digitalisasi pendidikan di masa pandemi masih belum menemukan titik terang tentang strategi yang tepat, agar pendidikan sepenuhnya tetap memberikan pengajaran yang efektif, tidak menjadi hal yang kemudian laksana buah simalakama menjadi serba dibingungkan, ditinggalkan tidak mungkin karena sudah menjadi kebutuhan, tapi tidak ditinggalkan semakin hari semakin mengarahkan kepada ketidakjelasan dan ketidakefektifan karena memakan biaya tambahan, sebagai akibat dari terjadinya digitalisasi pendidikan yang dipaksakan di masa pandemi ini.

Kita akan hubungkan dengan kabar-kabar gembira yang belakangan mencuat di media masa Indonesia dimana banyaknya para pelajar yang menorehkan prestasi meskipun hanya mengandalkan media pembelajaran seadanya. 

Sebut saja Steven Austin mahasiswa jurusan manajemen Universitas Tarumanagara yang berhasi meraih juara umum di kompetisi profesional akuntansi tingkat Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh ICAEW (Institute of Chartered Accountants in England dan Wales). 

Atau kabar harum dari Tim Mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) yang berhasil meraih prestasi di ajang nasional dan internasional.

Kita pun tak bisa dilepaskan dari adanya kabar berita yang belakangan mencuat akan adanya fenomena kriminalitas yang semakin meningkat dimasa pandemi. 

Tentu hal ini tidak bisa dilepaskan dari banyaknya tuntutan kebutuhan para orang tua dan pelajar yang memaksakan mereka untuk melakukan tindakan kriminal karena tidak ada pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan di masa pandemi ini. Termasuk di dalamnya adalah kebutuhan untuk fasilitas pendidikan.

Sisi negatif kriminalitas ini tidak lain dan tidak bukan merupaka salah satu dari akibat adanya digitaslisasi pendidikan yang dipaksakan di masa pandemi Covid-19 ini. Tentu pemerintah harus segera mencari solusi yang tepat, untuk segera mengatasi masalah ini, agar proses digitalisaai pendidikan saat ini mampu di minimalisir segala hal buruknya.

Digitaslisasi yang terjadi di masa pandemi ini tidak lah salah, karena dinamika keadaan yang memaksakan harus terjadi. Namun adanya hal ini tentunya menjadi bagian yang tak luput dari perhatian publik untuk sama-sama berkolaborasi mencari jalan keluar agar jalannya digitalisasi pendidikan saat ini tetap bisa memberikan hasil pendidikan yang akan bermanfaat dalam jangka panjang, bukan hanya mengejar target jangka pendek memenuhi kewajiban kurikulum tetapi mampu mencetak generasi jebolan pendidikan yang unggul dan bisa membawa perbuhan untuk Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun