Semarang (09/09/2022) Penyakit mulut dan kuku (PMK) dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD). Jenis penyakit ini disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.Â
Masa inkubasi dari penyakit 1-14 hari yakni masa sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala penyakit. Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu. Angka kesakitan ini dapat mencapai 100% dan angka kematian tinggi ada pada hewan ternak muda.
Berdasarkan situasi dan kondisi Kota Semarang yang belum masuk kembali ke zona aman bebas PMK, dan juga belum pernah diadakannya edukasi tentang wabah PMK di daerah Dengkeksari yang rata-rata masyarakatnya memiliki hewan ternak sebagai usaha sampingan dan juga berprofesi utama sebagai peternak. Saya memiliki inisiatif untuk menjalankan program sosialisasi dan edukasi wabah PMK di daerah tersebut.
Dari adanya program sosialisasi dan edukasi tersebut bisa menjadikan masyarakat di daerah tersebut agar bisa lebih berhati-hati untuk melakukan pencegahan dini sebelum hewan ternaknya terinfeksi virus PMK. Apabila terinfeksi virus, masyarakat sudah tahu penanganan pertama yang dilakukan untuk mengobati hewan ternak nya.Â
Hasil yang diharapkan dengan adanya program sosialisasi dan edukasi wabah PMK yaitu hewan ternak di daerah tersebut bebas dari virus PMK. Sehingga peternak daerah tersebut merasa aman akan hewan ternak nya.
Penulis : Gilang Satria Nugraha
DPL : Triyono, S.H., M.kn.