Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pembangunan Sky Walk Cihampelas Bandung Bikin Macet

17 Oktober 2016   20:30 Diperbarui: 17 Oktober 2016   20:56 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembangunan sky walk di Jalan Cihampelas memberikan dampak kemacetan yang cukup parah terutama untuk kendaraan bermotor [text by: Gilang RYD - photo by: Pikiran Rakyat (www.pikiran-rakyat.com)

Kepemimpinannya sebagai walikota Bandung sejak tahun 2013 silam memang membuat sosok Ridwan Kamil semakin dikenal oleh masyarakat. Tidak hanya oleh warga lokal saja, masyarakat dari luar daerah pun mulai mengenal sosok beliau karena kinerjanya yang memang bagus. Kang Emil (sapaan akrabnya) sering membuat inovasi yang unik untuk membangun kota Bandung agar semakin di depan. Mulai dari pembangunan taman-taman, mengaspirasi setiap keluhan warga, sampai pembuatan jembatan yang beberapa waktu ke belakang menjadi misi selanjutnya.

Jembatan yang dimaksud di antaranya adalah fly over di Jalan Jakarta dan skywalk di Jalan Cihampelas. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda di mana fly over dibuat untuk tujuan sebagai alternatif jalan dan mengurangi kemacetan kendaraan di sekitar Jalan Jakarta dan Antapani. Sementara itu, skywalk difokuskan untuk digunakan oleh pejalan kaki saja agar lebih merasa nyaman ketika berjalan di sekitar sana, mengingat arus kendaraan di Cihampelas memang terbilang padat, apalagi jika akhir pekan dan jam sibuk.

Saya sendiri tidak tinggal di daerah Jalan Jakarta ataupun Cihampelas. Hanya saja, karena saya bekerja part time di CIhampelas Walk, maka akan sering melewati Jalan Cihampelas sehingga mengetahui betul bagaimana perkembangan pembangunan sky walk tersebut.

Setiap ada pembangunan sesuatu, entah itu jalan, gedung, ataupun jembatan seperti ini, tentunya akan memiliki dampak. Entah itu dampak panjang ataupun jangka pendek. Dan, salah satu dampak yang paling terasa dalam pembangunan kedua jembatan ini tentunya adalah kemacetan. Hal ini seperti sesuatu yang wajar karena setiap hari pun (mungkin) Anda mengalami situasi macet seperti itu. Saya pun memiliki teman yang tinggal di Antapani, di mana ia merasakan langsung bagaimana dampak dari pembangunan fly over di sana.

Berbeda dengan fly over yang sudah dimulai sejak berbulan-bulan lalu, sky walk Bandung ini baru dimulai dalam hitungan minggu saja. Pada tahap awal, pembangunan yang dilakukan adalah dengan mengambil lahan kedua sisi jalan yang akan dijadikan sebagai pondasi awal untuk pembangunan ini (btw, saya bukan anak teknik sipil, jadi kurang tahu yang kayak begini namanya apa). Sisi jalan yang diambil dimulai dari Jalan CIhampelas sekitar Rumah Sakit Advent yang terus berlanjut hingga beberapa ratus meter ke depan. 

Awalnya dampak kemacetan yang saya rasakan (dari arah setiabudi) mulai terasa di sekitar rumah sakit saja. Hanya terjebak macet beberapa menit, kemudian jalan kembali lancar karena kebetulan di sekitar Cihampelas Walk sisi jalannya masih normal dan belum dilakukan pembangunan apa-apa. Selang beberapa hari, kemacetan (tetap dari arah setiabudi) terasa lebih panjang. Saat itu antrian kendaraan dimulai dari sekitar McDonald yang jaraknya cukup jauh dari rumah sakit. Saya saja yang memakai kendaraan roda dua cukup jengkel, apalagi yang memakai mobil.

Ketika weekend tiba dan saat jam sibuk, jalur ini pun semakin terasa kepadatannya. Bahkan saat hari Minggu kemarin, saya pulang melewati Jalan Cipaganti, di perempatan penghubung ke Cihampelas via RS Advent, jalannya ditutup. Sehingga kendaraan dari arah Cipaganti tidak bisa langsung belok ke kanan, melainkan harus lurus terus menuju Jalan Setiabudi. 

Biasanya, perjalanan dari kampus saya ke Cihampelas hanya membutuhkan waktu 15 menit saja (paling lama 20 menit kalau memang macet). Tapi, hari ini nyaris 1 jam. Perjalanan saya mulai tersendat di depan Rumah Mode di Jalan Setiabudi. Awalnya saya hanya berpikir, oh paling di bawah lancar lagi. Eh, ternyata kemacetan itu terus berlanjut sampai ke Cihampelas Walk tanpa ada jeda sedikit pun. Ruas jalan yang biasanya bisa digunakan oleh dua mobil sekaligus, kini hanya bisa satu mobil saja (terutama di sekitar Ciwalk). Alhasil, kemacetan memang tidak bisa dihindari. Ya, saya akui, saat itu memang sedang jam sibuk pulang kantor, jadi kemacetan memang bisa dibilang parah.

Pihak Pemkot Bandung pun melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menyampaikan permintaan maaf atas terganggunya aktivitas masyarakat ini. Proyek ini pun ditargetkan akan selesai sekitar bulan Desember 2016 (Sumber: Pikiran Rakyat)

Mengeluh, mungkin pasti. Tapi, yang paling saya tekankan di sini adalah berbagi informasi pada kompasianer sekalian. Untuk Anda yang tinggal di daerah Bandung ataupun luar Bandung, mungkin bisa memperkirakan bagaimana suasana kemacetan di sana dan mulai membuat estimasi jika ingin melewati Jalan Cihampelas agar tidak terkena kemacetan yang terlalu parah. Tidak ada salahnya juga jika Anda ingin mencari jalan alternatif lain dengan melihat maps, baik yang manual ataupun via aplikasi.

Sekali lagi saya katakan bahwa setiap pembangunan sesuatu, pasti akan ada dampaknya. Maka, sebagai warga negara/daerah yang baik, kita pun sudah seharusnya mendukung program pemerintah. Meskipun kemacetan ini akan terus-menerus terjadi dalam beberapa waktu ke depan, jika proyeknya sudah jadi betul, pastinya akan menjadi satu icon lagi bagi kota Bandung dan akan membuat pejalan kaki lebih merasa nyaman karena tidak perlu lagi berjalan dengan halangan kendaraan yang terus melaju di jalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun