Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jika Bukan Setya Novanto, Akankah Kasus "Meme" Seheboh Ini?

6 November 2017   21:39 Diperbarui: 6 November 2017   22:04 1968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by wow.tribunnews.com

Beberapa hari ke belakang nama Setya Novanto kembali menjadi perbincangan publik. Setelah sebelumnya berhasil lolos dari status tersangka, kini ia membuat masyarakat tak kalah kaget atas laporannya ke pihak berwajib berkaitan dengan banyaknya meme yang menyindir dirinya ketika masih berada di rumah sakit.

Puluhan akun di sosial media twitter, instagram, dan facebook menjadi target yang dilaporkan Setya Novanto atas laporannya tersebut. Para Netizen khususnya penikmat meme tentu menganggap ini sebagai hal yang tak masuk akal karena meme dianggap sebagai penghibur sekaligus bentuk reaksi masyarakat atas apa yang sedang viral saat itu. Mengingat pula bahwa Setya Novanto telah ditetapkan menjadi tersangka sebelumnya, namun lolos, lalu malah membuat masyarakat yang menjadi target polisi. Jelas, di sini pula lah masyarakat dan netizen menganggap ini sebagai sebuah ketidakadilan.

Apa yang saya tulis di sini tidak akan membahas lebih lanjut mengenai kasus Ketua DPR tersebut. Yang saya tekankan adalah mengenai memeyang tentu telah banyak beredar di segala jenis sosial media. Bahkan selain instagram, facebook, dan twitter, meme bisa dijumpai di MCI, 1Cak, ataupun 9Gag yang bersifat internasional.

Banyak meme lahir dari tokoh-tokoh masyarakat. Kalau di luar negeri sebutlah ada Bad Luck Bryan yang digambarkan selalu sial dalam hidupnya, Yaoming (seorang pebasket asal China) dengan ekspresi wajahnya yang begitu kocak, atau ada juga Good Guy yang digambarkan sebagai pria baik hati dan selalu membantu orang-orang.

Lain dengan luar negeri, Indonesia pun memiliki tokoh meme khasnya. Contohnya ada Yayan Ruhiyan (Mad Dog) yang menjadi simbol kegregetan sejak dirinya tampil di film The Raid dan mengucapkan 'Nggak ada geregetnya', Amir Richman yang menjadi orang terkaya di dunia, ada juga meme 'Hmmm... sudah kuduga, ataupun meme seorang polwan yang terkenal sejak kata-katanya muncul di acara 86, yaitu 'Di situ kadang saya merasa sedih'.

Sebenarnya, orang-orang tersebut sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya akan dijadikan sebagai bahan meme yang kemudian akan menghibur masyarakat melalui dunia maya. Hal ini disebabkan oleh beberapa pihak yang sengaja mengambil gambar mereka, mengeditnya dengan kata-kata, lalu mengunggahnya sampai menjadi viral dan dibuat versi berbeda oleh orang lainnya.

Sebagian besar dari mereka yang menjadi bahan meme tidak keberatan dengan foto yang tersebar tersebut selama hal tersebut bisa jadi hiburan masyarakat. Namun, ada juga kasus meme yang merugikan orang yang fotonya sudah beredar tersebut itu. Contohnya adalah seorang model asal  Taiwan atau Korea (kalau salah, silahkan dikoreksi) yang karirnya hancur setelah foto dirinya jadi bahan bullyingkarena dianggap telah melakukan operasi plastik pada wajahnya namun tidak mempengaruhi keturunannya.

Di Indonesia sendiri saat ini ada meme baru yang kembali menggunakan publik figur sebagai wajah utamanya, yaitu Seto Mulyadi, sebagai seorang psikolog anak. Namun belakangan ini, sosok Kak Seto menjadi bahan meme yang menampilkan seseorang yang akan 'memberantas' para anak yang kelakuannya tidak baik dengan slogan andalannya, yaitu 'sleding'. Entahlah, mungkin memang niat meme ini hanya sebagai candaan dan hiburan, namun saya merasa bahwa penggambaran tokoh meme Kak Seto ini dirasa kurang tepat, apalagi kadang menggunakan kata-kata kasar yang tidak mencerminkan dirinya sendiri.

Terlepas dari siapa Setya Novanto atau kasus apa yang sedang ia hadapi saat ini, pembuatan meme yang melibatkan tokoh tertentu hendaknya tidak digunakan langsung secara sembarangan. Bukan apa-apa, jangan hanya mengandalkan alasan 'ini lucu-lucuan' doang kok seseorang bisa bebasnya menggunakan wajah orang lain yang jadi bahan tertawaan di satu negara, bahkan dunia. Tidak ada yang bisa menjamin juga kan bahwa tokoh-tokoh meme yang disebutkan di atas bisa menerima secara lapang dada melihat dirinya jadi bahan lelucon? Mungkin bisa juga ada sedikit rasa malu atau sakit hati yang terselip di sana.

Well, sekarang sejak Setya Novanto melaporkan banyak akun yang membuat memenya saat terbaring di rumah sakit, para pencinta meme dan netizen lain pun langsung memberikan respons negatif atas hal ini. Mereka menganggap bahwa Setya Novanto terlalu berlebihan padahal banyak bukti yang menunjukkan bahwa dia telah melakukan mega korupsi E-KTP, bahkan bisa lolos dari incaran KPK.

Padahal dipikir-pikir, jika para tokoh yang sudah dijadikan bahan meme tersebut merasa tidak senang karena wajahnya muncul di dunia maya, bisa saja ikut melaporkannya juga ke polisi seperti kasus Setya Novanto ini. Mungkin mereka lebih ikhlas menerima dan tidak merasa dirugikan terlalu banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun