Ketika lulus SMA tahun 2013 silam, saya langsung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Untungnya saat itu saya bisa masuk ke kampus negeri yang biayanya masih cukup terjangkau. Menjalani hidup sebagai mahasiswa, saya pikir hanya sebatas belajar dan berorganisasi saja di kampus tanpa perlu memikirkan hal lain yang sebenarnya lebih penting.
Ya, ini tentang biaya kuliah. Saya dulu berpikir bahwa itu semua jadi tanggung jawab orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Semua pun berjalan baik paling tidak di tahun pertama hingga kedua kuliah. Dimulai saat tahun ketiga lah ada hal yang tak disangka terjadi.
Namanya hidup memang kadang ada di atas kadang juga di bawah. Saat itu kondisi ekonomi di rumah bisa dibilang sedang tidak baik-baik saja yang pada akhirnya membuat pembayaran kuliah jadi tertunda. Saya tak akan lupa juga bahwa nama saya di absensi kampus sengaja dikosongkan karena belum melunasi pembayaran.
Tentu saja ini membuat kami sekeluarga harus memikirkan cara bagaimana agar bisa tetap membayar kewajiban kuliah agar saya tetap bisa melanjutkan pendidikan hingga lulus. Ayah sebagai kepala keluarga pun sempat putus asa mencari jalan keluar dari semua masalah yang tiba-tiba ini.
Akhirnya waktu itu ibu saya menyarankan untuk datang ke Pagadaian dan menggadaikan BPKB motor yang bisa 'disekolahkan'. Saya dan Ibu pun datang ke pegadaian untuk melakukan proses gadai ini. Dengan melengkapi formulir dan dokumen yang dibutuhkan, dana pun cair yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan biaya kuliah.
Perkuliahan saya pun alhamdulilah berlanjut seperti biasa hingga akhirnya bisa lulus di tahun 2018. Ketika ada di masa-masa itu saya belum bisa merasakan secara langsung bagaimana sulitnya cari uang, hingga punya tanggung jawab bagi keluarga. Namun ketika saya akhirnya masuk ke dunia kerja, saya paham betul bahwa mencari uang dan punya tanggung jawab itu sangatlah berat.
Apa yang telah dilakukan oleh kedua orang tua sangat berjasa pada kehidupan saya sampai sekarang ini. Dan pegadaian sebagai pihak ketiga di antara kami pun punya jasa yang tak kalah besar dalam perjalanan hidup ini hingga saya bisa meraih gelar sarjana. Saya merasa pasti banyak juga orang yang terbantu hidupnya dengan kehadiran pegadaian.
Pegadaian sebagai lembaga BUMN telah dipercaya sejak lama yang hadir di tengah masyarakat untuk mendanai kebutuhan, terutama di masa-masa sulit atau saat yang tidak terduga seperti cerita saya tadi. Dengan proses yang cepat, banyak pilihan, hingga bunga yang masih sangat oke, menjadikan Pegadaian sangat saya rekomendasikan untuk Kompasianer yang sedang membutuhkan dana tambahan.
Tak hanya untuk keperluan pribadi, sebagai modal usaha pun, khususnya memulai UMKM, pegadaian hadir dengan jenis produk dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Kompasianer bisa memanfaatkan aset yang dimiliki mulai dari BPKB kendaraan, emas, hingga surat berharga lainnya untuk dicairkan menjadi dana langsung.