Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Memaknai Patah Hati dan Kehilangan dalam Film "Story of Kale"

25 Oktober 2020   11:59 Diperbarui: 27 Oktober 2020   06:02 2691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto film Story of Kale: When Someone’s in Love. (KOMPAS.com/Dok. Bioskop Online)

Satu hal yang paling menarik di film garapan Angga Dwimas Sasongko ini adalah bagaimana sosok Kale yang sudah berjuang untuk mempertahankan sebuah hubungan dengan segala cara terbaiknya, tapi justru tetap jatuh pada luka yang begitu dalam. 

Di sini pula sosok penggambaran laki-laki yang patah hati terlihat jelas dari Kale. Tentang bagaimana ia harus beradaptasi dengan kehilangan karena harus melepas orang yang selama ini dicintainya.

Dari film ini pun kita bisa mengambil beberapa pelajaran, salah satunya adalah untuk tidak terjebak dalam hubungan yang toxic seperti yang terjadi pada Dinda dan Argo sebelumnya. 

Jangan juga menjadikan rasa sayang sebagai faktor utama kenapa sebuah hubungan harus terus bertahan. Karena jika dimulai dengan sesuatu yang tidak sehat, maka ke depannya juga tidak akan baik.

Selanjutnya dari sisi Kale, kita akan disadarkan bahwa sekeras apapun kita berusaha untuk membuat seseorang tetap tinggal, tapi jika "rumah" yang dianggap orang itu bukanlah diri kita, maka ia tidak akan bisa tinggal selamanya dalam hidup kita. Suatu saat melepaskan adalah langkah terbaik meski kita harus bertemu patah hati.

Malam kemarin setelah menonton film Story of Kale, saya melihat trending nomor 1 Twitter ternyata membahas film ini. 

Banyak orang yang begitu menceritakan kisah pribadinya yang juga relate dengan kisah Kale. Bahkan setelah saya pikir-pikir pun, film ini memang sedikit mengingatkan cerita patah hati terbesar saya setahun lalu (duh maaf jadi curhat).

Nah buat Kompasianer yang penasaran dengan cerita Kale ini, bisa segera nonton ya di Bioskop Online ya. Saya sendiri sih sangat merekomendasikan film ini khususnya untuk remaja-dewasa yang masih bimbang soal urusan asmara.

Untuk yang ingin melihat bagaimana sekilas cerita film Story of Kale ini, bisa lihat trailernya di sini.

Untuk skor film ini sendiri saya memberi nilai 9.0/10 dengan beberapa pertimbangan di atas ya.

Oke Kompasianer, terima kasih sudah mampir ke tulisan ini. Akhir kata, saya pamit dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya! :)

-M. Gilang Riyadi, 2020-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun