Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Cinta Itu Buta", Sajian Romansa Komedi Penuh Makna ala Shandy-Dodit

14 Oktober 2019   15:30 Diperbarui: 16 Oktober 2019   13:11 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Film "Cinta Itu Buta" (Youtube/Timeless Pictures)

Sebagai followers Shandy Aulia di Instagram sejak dua tahun lalu, saya selalu melihat aktivitasnya di sana, termasuk ketika ia syuting untuk film terbarunya. Di tahun 2019 ini saja terhitung Shandy sudah membintangi 3 film, yang mana 2 di antaranya adalah film horor, sedangkan yang satunya adalah film komedi-romantis.

Film Perjanjian Dengan Iblis dan Kutuk sudah duluan tayang sejak berbulan-bulan lalu. Nah, awal Oktober ini ia membintangi film dengan genre baru berjudul Cinta Itu Buta yang dipasangkan dengan komedian Dodit Mulyanto. Sebenarnya syuting film ini sudah dilakukan sejak tahun lalu, namun baru tayang di bioskop dalam negeri sejak Kamis, 10 Oktober 2019.

Dari trailer yang sudah ditayangkan di YouTube, film ini memang terlihat memiliki daya tarik yang cukup kuat karena menyatukan dua artis papan atas dengan jalan cerita dan kemasan yang fresh. Menjadikan Korea Selatan sebagai latar utama, tentu menjadi nilai plus selanjutnya untuk film ini.

Cinta Itu Buta sebenarnya adaptasi dari film Filipina dengan judul "Kita Kita" yang sudah tayang duluan di tahun 2017. Saya sempat melihat trailer-nya di YouTube dan memang sebagian besar sama dengan film Cinta Itu Buta. Hanya saja latar utamanya bukan di Korea Selatan, melainkan Jepang.

Cerita berawal dengan mengisahkan Diah, seorang perempuan cantik yang bekerja menjadi tour guide di sana. Ia memiliki kekasih yang merupakan asli orang Korea Selatan. Namun hubungan keduanya terpaksa kandas karena kekasihnya itu selingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Hal tersebut membuat Diah stres hingga tiba-tiba pingsan di tengah jalan. Menurut diagnosa dokter, Diah mengalami kebutaan yang bersifat sementara. Ia pun terpaksa menjalani hari tanpa pengelihatan dan selalu menggunakan tongkat sebagai alat bantunya.

Di tengah kesedihannya itu, datanglah Nik yang diperankan oleh Dodit. Pertemuan tak sengaja di Supermarket itu membuat Nik terus mengikuti keseharian Diah. Bahkan ia selalu datang setiap pagi untuk membangunkan Diah serta membuatkannya sarapan.

Awalnya Diah tidak begitu menyukai Nik karena dianggap penganggu. Namun seiring berjalannya waktu, ia bisa menerima Nik untuk menemani harinya yang kosong. Sejak itu pun mereka sering jalan-jalan mengelilingi kota besar di Korea Selatan.

Image by Tirto.id
Image by Tirto.id

Sejak sosok Nik hadir di keseharian Diah, tawa penonton selalu mengisi studio karena tingkah nyeleneh namun jenaka khas Dodit Mulyanto. Ia yang dikenal lewat Stand Up Comedy bertahun-tahun lalu, berhasil membuat tokoh Nik sebagai orang yang humoris, receh, gombal, namun sedikit mengesalkan. Hal inilah yang jadi kelebihan untuk film ini. Ya meskipun kadang ada beberapa humor yang terkesan dipaksakan dan jadi tidak lucu.

Shandy Aulia yang sudah sejak lama berada dalam dunia seni peran pun sudah tidak perlu lagi diragukan kemampuan aktingnya. Ia sudah totalitas memerankan sosok Diah yang buta. Setiap adegan mulai dari yang menyenangkan, sedih, hingga kesal berhasil diperankan olehnya dengan sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun