Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Petualangan Conan dan Kaito Kid di Film "The Fist of Blue Sapphire"

25 Juli 2019   15:38 Diperbarui: 25 Juli 2019   17:42 1179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: movie.walkerplus.com

Film Detektif Conan yang diangkat ke layar lebar sebenarnya sudah ada sejak tahun 1997 dengan judul The Time Bombed Skyscraper. Berkat kesuksesannya di Jepang, akhirnya kisah Conan dan kawan-kawan terus berlanjut untuk setiap tahunnya dan selalu diputar di bioskop. Di Indonesia sendiri, Detektif Conan Movie pertama rilis pada tahun 2014 dengan judul Dimensional Sniper.

Sejak saat itu meski tidak seluruh bioskop menayangkan, para pencinta Detektif Conan di Indonesia masih bisa mengikuti ceritanya karena akan diputar setiap tahun. Di 2019 ini, Detektif Conan hadir dengan judul The Fist of Blue Sapphire yang mana melibatkan Kaito Kid dalam inti cerita.

Kaito Kid yang diceritakan sebagai pencuri handal menjadi sosok yang disukai oleh para penggemar Detektif Conan. Ia terakhir muncul di Detective Conan Movie 19: Sunflowers of Inferno. Berbeda dengan cerita sebelumnya yang mana antara Conan dan Kid saling menjadi rival, kali ini mereka diharuskan menjadi kawan dan melakukan banyak kerja sama.

Uniknya, film ke-23 Detektif Conan ini menjadi nomor 1 di Jepang saat penayangannya bulan April lalu, bahkan sampai mengalahkan film Avengers: End Game. Memang sampai seseru apa sih filmnya?

Sama seperti film-film sebelumnya, akan ada prolog sebagai pembuka cerita. Latarnya di Singapura dengan mengedepankan kasus pembunuhan yang disertai dengan ledakan bom. Sebenarnya awal cerita yang seperti ini sudah cukup sering menjadi pembuka sehingga tidak begitu istimewa.

Ceritanya berlanjut ketika Conan meminta obat penawar kepada Haibara agar ia bisa kembali ke tubuhnya semula. Ia ingin menjadi Shinichi Kudo agar bisa ikut Ran, Sonoko dan Kogoro ke Singapura untuk menghadiri pertandingan karate Kyogoku, pacar Sonoko. Karena tidak diizinkan, terpaksa Conan pulang dengan tangan kosong.

Di jalan sepi malam itu saat perjalanan pulang, Conan bertemu dengan Kaito Kid yang sedang menyamar menjadi Ran. Ia dibuat tidur hingga ketika sadar tiba-tiba sudah berada di Singapura. Rasa kagetnya tidak berhenti di sana, namun ketika melihat ada "Shinichi Kudo" sedang bersama Ran dan Sonoko. Padahal, dia lah Shinichi Kudo yang asli.

Ternyata, itu adalah Kaito Kid yang menyamar. Kid sengaja datang ke Singapura dan membawa Conan untuk memecahkan kasus pembunuhan yang ada di prolog tadi. Apalagi di kasus pembunuhan itu Kid seakan dituduh sebagai pembunuhnya karena ada kartu dirinya yang tertinggal di sana.

Conan menyamar sebagai turis Jepang bernama Arthur untuk mengelabui Ran, Sonoko, dan Kogoro. Karena bisa gawat juga jika mereka tahu ada dirinya di sana.

Pada 30 menit pertama, penonton akan dibuat tertawa dengan tingkah Kid yang menyamar sebagai Shinichi. Ia terus mendekati Ran layaknya orang pacaran. Hal itu membuat Conan cemburu dan berkali-kali mengingatkan Kid agar tidak terlalu dekat dengan gadis itu.

Ilustrasi: sg.style.yahoo.com
Ilustrasi: sg.style.yahoo.com
Selain itu kisah Kyogoku dan Sonoko pun akan jadi inti cerita. Kyogoko awalnya tidak jadi mengikuti turnamen karena kehilangan sponsor. Namun berkat Sonoko yang merupakan pewaris Suzuki Group yang kaya raya, Kyogoku bisa kembali masuk ke turnamen.

Tokoh antagonis di cerita kali ini sudah terlihat di awal cerita. Bahkan saya greget dan sangat membenci tokoh itu karena begitu menyebalkan. Ada juga tokoh lain yang dikenalkan sebagai peran pembantu.

Ada pembunuhan lain yang terjadi di tengah cerita. Sialnya, sosok mayat ditemukan oleh Kaito Kid yang saat itu handak mencuri permata biru (blue sapphire). Hal ini jelas membuat nama Kid dijadikan tersangka oleh kepolisian setempat. Aksi Kid yang kabur dari kejaran polisi menjadi salah satu daya tarik di film karena menggabungkan aksi yang kocak namun tetap menegangkan.

Di komik pernah diceritakan sebelumnya bahwa Kyogoku pernah berduel dengan Kid. Kali ini pun mereka dipertemukan kembali dengan momen yang akan membuat penonton tertawa.

Daya tarik selanjutnya dalam film ini adalah petualangan Conan dan Kid yang saling kerja sama dan membantu satu sama lain. Sebagaimana yang banyak orang ketahui, sebenarnya mereka adalah rival. Hal ini pun dilakukan agar nama Kid jadi bersih dan Conan tetap bisa pulang ke Jepang dengan aman.

Jika dibandingkan dengan dua film Conan sebelumnya (Zero The Enforcer dan Crimson Love Letter), film The Fist of Blue Sapphire memanglah lebih unggul dari segi aksi, komedi, kasus, hingga cerita romansa yang tidak itu-itu saja. Kehadiran Kaito Kid dan Kyogoku pun menjadi daya tarik yang begitu kuat di sini.

Untuk Kompasianer yang memang mengikuti cerita Detektif Conan, pasti akan paham betul dengan beberapa benang merah yang pernah diceritakan dalam komik. Namun, jika Anda hanya mengetahui cerita Conan sedikit-sedikit saja, tentu akan sulit mengikuti alur cerita.

Oh iya, karena Detektif Conan adalah cerita detektif yang melibatkan banyak kisah pembunuhan, darah, dan beberapa analisis yang sulit dimengerti, maka disarankan untuk orang dewasa saja yang menonton, bukan anak-anak. Saat di bioskop pun yang saya lihat adalah orang-orang dewasa dan tidak ada anak kecil.

Jangan lupa juga untuk tidak beranjak dulu dari kursi ketika film selesai karena masih ada credit scene dan bocoran untuk film Conan tahun depan

Untuk rating film ini di IMDb sampai saat ini adalah sebesar 7.1/10, sementara saya memberikan nilai sebesar 8.5/10 dengan beberapa pertimbangan di atas.

Sekian dulu ulasan film kali ini. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya, ya!

-Gilang Riyadi, 2019-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun