Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Akankah "Asih" Menjadi Film Horor Terlaris Tahun Ini?

13 Oktober 2018   10:13 Diperbarui: 13 Oktober 2018   14:11 3045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by majalahpeluang.com

Sejak awal rilisnya di tahun 2017, film Danur mencetak rekor sebagai salah satu film horor Indonesia terlaris. Bagaimana tidak, cerita Danur merupakan adaptasi novel laris dari penulis Risa Saraswati yang sudah dikenal dengan karya-karyanya yang berbau horor. Dengan kesuksesan film tersebut, dibuatlah sekuel di tahun 2018 yaitu Danur 2: Maddah yang masih menceritakan kisah perjalanan Risa yang diperankan oleh Prilly Latuconsina.

Masih di tahun yang sama dengan jangka waktu kurang lebih 6 bulan, cerita Danur pun berlanjut dengan dibuat spin off-nya dari kisah film pertamanya, yaitu berfokus pada Asih. Hal ini pun sebenarnya bukanlah sekuel, melainkan prekuel yang menceritakan kejadian sebelum Danur (2017) dan terjadi 37 tahun sebelum kisah petualangan Risa bersama teman-teman hantunya.

Mengambil latar di tahun 1980, pada prolog film dikisahkan cerita pertama Asih yang sedang menyanyikan lagu untuk anaknya. Kurang lebih liriknya seperti ini:

"Indung-indung kepala lindun. Hujan di udik di sini mendung. Anak siapa pakai kerudung. Mata melirik kaki kesandung"

Namun yang terjadi justru ia membunuh anak tersebut dengan menenggelamkannya ke dalam air yang diakhiri dengan aksi bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya di bawah pohon. Kesan pertama pada awal film cukup mencekam meski belum membuat takut penonton.

Kisah selanjutnya berfokus pada pasangan suami istri Andi dan Ita yang sedang menanti kelahiran anak pertamanya. Sesuatu yang janggal mulai terjadi dalam rumahnya meneror satu per satu dari mereka, termasuk Ibu Andi. Hingga anaknya lahir, yang diberi nama Amelia, teror pun masih berlanjut menghantui mereka.

Adegan mencekam sungguh terasa dalam film ini. Penonton dibuat deg-degan ketika menunggu kemunculan hantu Asih. Saat Asih muncul pun dibuat dengan jumpscare epik yang bisa mengagetkan penonton hingga berteriak, terlebih penggambaran hantu tersebut memang bisa dikatakan menyeramkan.

Mereka bertiga sepakat untuk memanggil orang pintar untuk menghilangkan teror tersebut, apalagi Asih memang hendak mengincar Amelia, anak Andi dan Ita. Dari sini lah situasi memuncak. Beberapa adegan tetap akan membuat penonton tegang.

Penggambaran latar tahun 1980 dibuat pas dengan konsep yang ditampilkan. Di antaranya adalah rumah dan perabotan jadul, motor antik, baju dan model rambut pada zamannya, mitos-mitos zaman dulu, dan yang lain. Pokoknya penonton akan terbawa ke nuansa tahun 80.

Sosok Asih akan menjadi ikon baru bagi perfilman horor lokal. Dan tidak menutup kemungkinan film ini pun akan laris di pasaran hingga menembus angka di atas 1 juta. Jujur saja, dibandingkan film Danur: I Can See Ghost dan Danur: Maddah, film Asih adalah yang terbaik menurut saya jika dilihat dari alur cerita, akting para pemain, latar, dan jumpscare.

Meski rilis pada tanggal 11 Oktober, film Asih sebelumnya sudah bisa dipesan bahkan 2 minggu sebelum penayangannya. Ditambah dengan adanya aplikasi yang memberikan promo Buy 1 Get 1 untuk film ini, membuat antusias masyarakat semakin tinggi untuk menonton. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun