Mohon tunggu...
Gilang Rahmawati
Gilang Rahmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari menjadi kuli tinta.

*** silahkan tinggalkan pesan *** ** http://www.kompasiana.com/the.lion ** #GeeR

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerita untuk Anak] Pasukan Luar Sarang

20 Januari 2020   15:05 Diperbarui: 20 Januari 2020   15:11 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gilang Rahmawati

"Mbul, ayoo kamu juga minta tolong!" bentak Barong kesal pada Gembul. Gembul kaget. Tidak menyangka temannya membela Rey.

"Bukan waktunya untuk kamu bersaing dengannya, Mbul!" sahut Bima.

"Atau, kamu rela mati di sini?" tanya Barong heran. Gembul langsung menggelengkan kepala.

"Tolong kami, Rey. Tolong, aku tidak ingin mati di sini," ucap Gembul.

Rey dan dua semut lainnya mencoba mencari jalan keluar. Mereka tidak melihat ada laba-laba di sekitar situ. Dengan sigap Rey mencoba menarik jaring. Sayangnya tidak terputus.

"Ini, pakai ranting ini!" ucap satu ekor semut.

Rey mengambilnya, ia menggoyangkan ranting itu ke jaring. Satu dua tiga..Akhirnya, jaring yang melilit badan Barong terputus. Kembali diarahkan ke Bima dan Gembul. Tapi, saat di Gembul, tiba-tiba ada laba-laba di arah depan. "Ayo, Rey! Kita harus segera memutus jaring ini. Ayooo," mereka panik.

Krek.. Akhirnya jaring Gembul terlepas. Dengan secepat kilat mereka lari meninggalkan lokasi.

Saat merasa sudah aman. Mereka duduk istirahat. Gembul mendekati Rey. Gembul memeluk Rey. "Terima kasih kawan, terima kasih. Kamu sudah menyelamatkan nyawaku. Aku minta maaf kalau selama ini sudah menyakiti hatimu."

Rey tersenyum lalu menepuk pundak Gembul. "Sama-sama. Aku sudah memaafkanmu, tenang saja. Ayo, hari mulai petang, mari kita ambil remah-remah roti itu. Lalu kita pulang ke sarang."

Mereka berjalan kembali ke tempat remah-remah roti. Mereka kaget, remah-remah itu hilang. Bersih tanpa jejak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun