Mohon tunggu...
Gilang Nugraha
Gilang Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Jr. Content Writer

untuk mendukung silahkan donasi di https://saweria.co/Gilangn isi konten Harian

Selanjutnya

Tutup

Bola

Cerita di Balik Transfer Sepak Bola

9 Juli 2022   19:00 Diperbarui: 9 Juli 2022   19:52 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 lantas si sultan tersebut menanyakan berapa harganya. Lantas hal dalam pertanyaan tersebut dianggap menjadi ketertarikan yang bisa serta merta menaikan harga pasar rumah kita ya memang tidak masuk akal namun hal ini nyatanya terjadi di dalam bisnis transfer pemain di sepakbola.

Ya hal dalam balasan tersebut bisa saja di publikasi kepada media,tabloid dan memperlihatkan seorang pemilik klub terlihat sangat menginginkan pemain tersebut dan ketika pemilik klub melihat tentang pemberitaan tersebut hal ini sangat konyol untuk dilakukan oleh para agen pemain.

Karena sepakbola saat ini memiliki hak siar tinggi dan perputaran uang yang banyak terjadi membuat para agen ini semakin berani untuk bertingkah tidak sesuai dengan apa yang seharusnya mereka lakukan dalam melakukan negosiasi, 

oleh karena itu salah satu direktur teknik dalam sepakbola pun kali ini mengakali hal tersebut dengan sangat baik dimana ketika satu agen menawarkan pemain yang mereka miliki sebagai agen, sang direktur membalas dengan kalimat yang lebih jelas.

 Seperti misalnya maaf kita tidak tertarik dengan pemain yang anda punya atau menolak suatu negosiasi dengan lengkap dengan kalimat jika harga pemain lebih dari "nominal yang ditawarkan" kami tidak akan melanjutkan negosiasi ini.

Belum lagi di masa sepakbola modern ini banyak sekali pemain yang memiliki keinginan yang tidak masuk akan dimana dahulu klausa dalam kontrak pemain sepakbola hanya menjelaskan bahwa pemain harus difasilitasi segala kebutuhannya dan harus dirawat oleh tim ketika dirinya cedera, 

saat ini banyak sekali keinginan yang sebenarnya diluar tanggung jawab mereka seperti misalnya pemain asal benua Afrika atau Amerika Selatan meminta tiket pesawat setiap minggunya untuk keluarga mereka dan juga tiket masuk stadion semata-mata agar keluarganya bisa menonton dirinya bermain di Eropa dan menjadi pengeluaran lebih yang harus dikeluarkan oleh klub diluar kontrak profesional dirinya sebagai pemain.

Selain itu mereka juga kerap kali meminta hal diluar hal tiket keluarga tersebut dimana mereka meminta apartemen bintang lima atau pekerjaan di dalam tim untuk istrinya, bahkan perceraian yang dialami para pemain pun diminta untuk diurusi oleh klub semata-mata si pemain berdalih dimana hal ini diminta agar dirinya bisa menjaga performanya di lapangan hijau. 

Padahal jumlah gaji yang dibayarkan juga sudah bisa dirinya beli sendiri dan juga bisa sebenarnya dirinya membayar pengacara untuk mengurus semua hal pribadi tersebut.

Yang dimana jika hal itu di iyakan akan membuat suasana ruang ganti tidak baik karena perlakuan pemilik yang dianggap membeda-bedakan satu pemain dengan pemain lainnya, belum lagi kesepakatan kontrak yang akhir-akhir ini semakin diurai seperti mencetak gol, memberikan kontribusi dalam gol, tidak kebobolan, dan juga menjadi man of the match suatu pertandingan menjadi klausul bonus yang lagi-lagi harus dikeluarkan oleh klub.

Belum lagi agen juga memiliki sifat yang berbeda-beda dalam bernegosiasi ada yang kekeuh untuk menjual pemain nya dengan harga tertentu tanpa mengindahkan negosiasi dimana kadang juga ada agen yang ember untuk membeberkan keburukan tim apabila pemainnya keinginannya tidak dituruti dan juga semacamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun