Mohon tunggu...
Gilang Nugraha
Gilang Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Jr. Content Writer

untuk mendukung silahkan donasi di https://saweria.co/Gilangn isi konten Harian

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Beberapa Alasan Mengapa Tim MLBB Indonesia Masih di Bawah Tim Filipina

24 Mei 2022   20:39 Diperbarui: 24 Mei 2022   20:54 2299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-Sport. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jamie McInall

Dalam gelaran SEA Games 2021 vietnam, Indonesia kembali harus gagal mendapatkan medali emas dimana di Final Esport Mobile Legends:Bang bang mereka harus mengakui keunggulan tim Filipina dengan Skor 3-2, memang terjadi kontroversi dari Final ini dimana tim Filipina sempat melakukan technical pause dalam pertandingan ini. Namun agaknya dalam beberapa hal kadang secara teknis memang adalah keunggulan Filipina di cabang Esport yang satu ini dimana pada beberapa turnamen resmi yang diadakan oleh Moonton sebagai developer dari game ini pun seperti MSC dan juga M Series didominasi oleh tim-tim asal Filipina tersebut.

Padahal pada beberapa tahun sebelumnya Indonesia justru mendominasi game esport yang satu ini namun kedigdayaan tim-tim asal Indonesia seolah-olah surut dan posisinya digantikan oleh tim dari Filipina. Mungkin kalian bertanya-tanya mengapa hal ini terjadi, berikut adalah beberapa alasan yang menurut penulis menjadi faktor mengapa Indonesia dan tim Indonesia tidak dapat berada diatas Tim-tim asal Filipina dan juga timnas Filipina.

  1. Meta yang berkiblat kepada tim-tim Filipina

Pada dasarnya pada saat META laning phase 1 side lane 3 mid lane dan 1 side lane lainnya berlaku di game Mobile Legends kebanyakan META atau Most Effective Tactics Available di dalam game ini kebanyakan tim indonesia saat ini banyak mengikuti meta yang dipakai oleh tim FIlipina dari mulai META diggie feeder, Aldous Hyper, Bane Hyper dilakukan pertama kali oleh tim-tim dari Filipina dan kebanyakan tim Indonesia berkiblat pada hal tersebut, dibandingkan pada saat Season 4 dimana tim Indonesia menjadi kiblat semua tim dunia MLBB menjalankan META yang terbaik di dalam game ini.

  1.  Tidak ada tim yang mempunyai line-up yang bertahan lama

Beberapa tim Indonesia memang cenderung kuat dalam game namun tidak ada tim yang mempunyai roster yang tetap dalam starting 5 mereka dimana setiap posisinya selalu ada pergantian 1 atau 2 pemain dimana kebanyakan tim yang sudah bermain bersama sejak lama kadang memang memiliki kekurangan namun biasanya tim yang konsisten adalah tim yang memiliki pemain yang sama pada setiap turnamennya terbukti dari tim Filipina yang menjuarai M3 yaitu Blacklist International kebanyakan dari mereka memang berganti tim namun secara roster mereka berlima adalah pemain yang selalu bermain bersama terlebih di posisi support yaitu #ohmyvenus jungler Wise dan Oheb selalu bermain bersama. Sedangkan di tim Indonesia tim unggulan seperti Onic, RRQ dan juga Evos seringkali berganti Roster di setiap seasonnya. Buktinya tim yang memberlakukan hal ini AURA sedang mengalami fase naik daun

  1. Pemain Indonesia sudah dibawa Radar para tim lawan

Pemain-pemain di Indonesia secara skill mekanik selalu lebih dari pemain dari luar negeri meski begitu kadang tim luar bisa memprediksi bagaimana gameplay yang dilakukan pun terbilang selalu sama di setiap turnamennya dan minim mempunyai senjata rahasia dimana pada saat M3 kemarin yang menjadi juara yaitu Blacklist International banyak sekali memberikan kejutan draft hero yang kadang tidak disangka oleh tim-tim lawan, berbeda dengan Indonesia kebanyakan pemain hebat seperti Albert dan R7 seringkali heronya tidak bisa digunakan karena banned dan strategi ini terbukti efektif.

  1. Kurangnya pemain yang bermakro tinggi dalam game dan juga sosok kapten yang kuat.

Di dalam game MOBA selalu ada kapten yang ditunjuk untuk mengarahkan komando satu timnya pada saat ini banyak sekali pemain muda yang menguasai turnamen MLBB dan mengandalkan kecepatan tangan dan juga mekanik yang sangat tinggi namun terkadang.di dalam suatu tim hal itu memang baik namun akan kurang ketika tidak memiliki pemain yang unggul secara makro. Dimana terkadang posisi ini dipegang oleh posisi ke 5 atau roamer. sebenarnya hal ini sudah dilakukan oleh tim-tim Indonesia pada saat Lemon, Marsha. 

Dan juga Rekt dimana pada saat menghadapi tim diluar Indonesia mereka mampu tahu jalan fikiran para pemain lawannya. Memang kadang posisi ini selalu menjadi posisi feeding dan banyak mati tapi hal itu pun kadang dilakukan untuk keuntungan tim secara menyeluruh seperti. Penemu Meta diggie Feeder yaitu Rafflesia dari tim Aura Philippines. Dimana dirinya menyerahkan dirinya untuk mati tapi satu timnya secara menyeluruh bisa leluasa untuk bergerak, terbukti kejagoan dalam suatu game bukan hanya kecepatan tangan namun juga pola fikir yang cepat pada saat game dimulai  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun