Mohon tunggu...
Gilang Nugraha
Gilang Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Jr. Content Writer

untuk mendukung silahkan donasi di https://saweria.co/Gilangn isi konten Harian

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Nostalgia bersama Kompasiana tentang Suatu Tulisan yang Masih Mempunyai Harga

7 Januari 2021   15:47 Diperbarui: 7 Januari 2021   15:49 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Di zaman internet ini semua serba mudah diakses salah satunya adalah berita dimana pada waktu dulu kita seringkali menunggu pagi esok untuk mendapatkan informasi baru yang terjadi baik di Indonesia maupun dunia  , ya kita seringkali mendapatkan hal tersebut dengan mudah. Namun agaknya spektrum media pada saat ini menjadi bergeser dimana kadang ketika terjadi fenomena maka semua media seringkali membuat artikel berita terkait dengan fenomena tersebut saja bahkan dengan adanya seo ( search engine optimisation) kadang sebuah berita lebih menarik didalam judul yang dalam bahasa sekarang dikenal dengan clickbait dibandingkan isinya beda dengan pada zaman media cetak dimana-mana karena adanya keterbatasan akan mengupdate sebuah berita kadangkala ada juga tabloid-tabloid yang memberitakan tentang sesuatu yang spesifik seperti olahraga dan game lebih jarang untuk naik dan biasanya memiliki jadwal terbit yang terbatas dengan 2 kali per Minggu meski begitu , semua berita dan artikel yang dimuat pada suatu koran atau tabloid tertentu agaknya lebih punya nilai dibandingkan sekarang yang dimana semua media lebih tertuntut dengan keinginan pasar yang menginginkan suatu informasi yang update namun kadangkala di beberapa media seringkali karena tuntutan tersebut justru mereka seperti membuat berita yang asal naik dengan harapan para pengiklan di tetap membayar mereka sebagai sumber pemasukan mereka.

Berikut adalah hal-hal yang menjadi kelebihan media pada saat cetak dan juga digital:

  1. Kolom berita permedia bisa berbeda

Walaupun terbilang mengangkat suatu nomena yang menjadi headline namun suatu koran biasanya hanya menyediakan satu halaman saja untuk hal tersebut dengan catatan banyak isi dalam sebuah artikel tersebut berbeda bahkan setiap media yang mengangkat headline yang sama pun memiliki cara penulisan yang berbeda , namun pada saat ini media tergantung pada seberapa banyak berita mereka bisa di klik oleh para pembaca dan sejauh apa website mereka bisa didiami oleh para pembaca namun berita yang ditawarkan juga hampir kadangkala tidak memiliki informasi baru yang bisa didapatkan bahkan memiliki kesamaan yang hampir 90% sama dengan media lain

  1. Harga suatu berita lebih tinggi dibandingkan sekarang

Ada kalanya pada saat media cetak sedang gencar-gencarnya di Indonesia ini membuat sebuah berita memiliki informasi yang valid bahkan menjadi salah satu rujukan untuk para guru memberikan tugas kepada para muridnya tentang suatu hal yang sedang dipelajari yang dulu dikenal sebagai kliping namun dengan kemudahan yang didapat sekarang ini banyak sekali para murid yang hanya mencari di search engine yang tersedia tanpa membaca koran atau jurnal yang harus dicari . Ya ini membuat suatu artikel dahulu lebih berharga dibandingkan berita yang dinaikan hanya untuk mengundang para calon pembaca terpancing oleh judul yang bombastis. Dahulu bahkan lebih banyak terdapat judul yang biasa namun memiliki isi yang lebih jelas dan padat 

  1. Kolom iklan yang rapi

Tidak dinafikan memang bahwa pendapatan media digital kali ini lebih banyak dari iklan yang terdapat pada website mereka namun kadangkala berita yang ingin kita baca terhalang oleh adanya advertising pada artikel tersebut dan membuat kita malas , memang sih beberapa berita sekarang dapat diakses tanpa harus mengeluarkan biaya namun kenyamanan dari para pembaca agak terganggu berbeda dengan media cetak dimana menyediakan kolom iklan pada setiap koran dan ini lebih terlihat rapih bahkan tidak jarang suatu iklan menjadi opsi yang dapat kita baca dibandingkan dengan sekarang dimana suatu iklan tersebut hanya popup menghalangi suatu artikel yang ada di media membuat iklan itu hanyalah langganan close untuk kita para pembaca

  1. Menciptakan suatu pasar bukan budak pasar

Dahulu semua berita yang dimuat sangat menarik untuk dibaca namun keadaanya berbeda dengan sekarang dimana ketika kita sudah membaca headline yang sedang panas dibahas cukup satu saja referensi yang menjadi pilihan kita. Karena pada dasarnya berita yang dimuat sama dengan media lain , meski begitu masih terdapat beberapa media yang menciptakan pasar ketika beberapa media tidak mengangkat tentang sebuah pengaturan skor yang diatur justru Najwa Shihab mengangkat hal tersebut untuk kemudian baru menjadikan headline secara mengekor oleh media lain ,

 ya agaknya harus tetap ada media yang bisa menciptakan suatu pasar dibandingkan harus terus memenuhi keinginan para pembacanya karena suatu informasi adalah hal yang paling dicari dengan adanya suatu berita . Dan menanamkan adanya penulis yang idealis yang berani untuk mengangkat suatu berita berbeda dengan yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun