Mohon tunggu...
Aristotahes
Aristotahes Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Mahasiswa Tuna Asmara

Enjoy Reading ... :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Buku "Menelusuri Jejak Mataram Islam di Yogyakarta"

16 Januari 2020   23:59 Diperbarui: 17 Januari 2020   00:04 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Dalam buku ini dijelaskan bahwa puncak kejayaan Mataram adalah ketika Sultan Agung memegang tampuk pemerintahan sekaligus kerajaan mengalami expansi wilayah yang luas yang dimana meliputi hampir seluruh tanah Jawa hingga Surabaya dan Madura kecuali Batavia karena saat itu masih berada dibawah pemerintahan J.P Zoen Coen. Pada masa pemerintahan RM. Rangsang juga terjadi peristiwa pemindahan lokasi keraton ke Karta (Jawa. Kerta sehingga disebut Mataram Karta).Pada masa pemerintahan Sultan Agung juga sering mengalami gesekan dalam penguasaan politik perdagangan dengan VOC di wilayah Batavia, Kerajaan Mataram kemudian berkoalisi dengan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon untuk melawan dan mengusir VOC dari tanah Jawa.

            Masa Keruntuhan

            Dalam buku ini dijelaskan dengan gamblang adanya peristiwa Kerajaan Mataram mengalami masa kemunduran yang terlihat jelas sejak kegagalan Mataram mengusir VOC dari Batavia dan sekaligus keruntuhan ini ditandai dengan pemindahan keraton ke Plered pada masa pemerintahan Amangkurat I. Pada masa pemerintahan Amangkurat I banyak terjadi pemberontakan, yang terbesar dilakukan oleh Trunojoyo sehingga mendesak Amangkurat I untuk berkoalisi dengan VOC yang dimana hal ini juga didukung dengan sikap pemerintahan Amangkurat II yang kurang begitu bertindak tegas pada VOC, sehingga juga memaksa dirinya sendiri untuk berkoalisi dengan VOC dan karena hal inil pula beliau kurang disukai oleh khalayak masyarakat luas.

Terlepas dari itu semua sikap Amangkurat III malah berbeda dan dia sangat anti dengan kependudukan VOC di tanah Jawa dan selalu mencoba untuk memberontak, karena hal inilah beliau ditangkap oleh VOC karena membuat geram dan sikap Amangkurat III yang kurang disukai oleh pemerinthan colonial karena sering menggegerkan pemerintahannya. Raja Amangkurat III kemudian melakukan pemberontakan besar dan hal ini membuat ia ditangkap di Batavia. Kekacauan politik kerajaan baru bisa diredakan pada masa pemerintahan Pakubuwana III yang membagi wilayah Mataram menjadi dua bagian, yakni Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta.

            Peninggalan Kerajaan

Pasar Kotagede

Budaya yang melekat membuat Tata kelola kota kerajaan di Jawa pada umumnya memposisikan keraton, pasar dan alun-alun menurut poros garis utara --selatan, seperti halnya pasar Kotagede ini. Pasar tradisional ini sudah ada sejak zaman Panembahan Senopati berkuasa hingga sampai saat ini. Di hari pasaran khusus dalam penanggalan kalender Jawa seperti hari pasaran legi, pasar ini ramai oleh pengunjung, pembeli maupun barang dagangan ataupun yang lainnya.

Kompleks Makam Raja Imogiri

Pemakaman Imogiri merupakan salh satu objek wisata religi yang berada di kota Bantul. Didalam kompleks pemakaman tersebutlah para raja-raja jawa disemayamkan. Pemakaman tersebut dikelilingi oleh tembok yang tinggi dan kokoh dengan berbagai macam akulturasi gaya arsitektur yang bercorak Hindhu, Budha dan Islam. Makam ini juga dijaga oleh beberapa abdi dalem keratonyang berbusana adat Jawa selama 24 jam. Gapura makam ini memiliki arsitektur gaya bercorak Hindu dengan ciri mencolok yaitu pintu kayu berukuran besar dan tebal yang dihiasi ukiran-ukiran indah.

Adapun kelebihan dari buku ini yakni cover yang digunakan memiliki tampilan yang menarik bagi para pemirsa yang disdesain artistik dan menarik. Ketika saya membaca buku ini yang saya lihat adalah penulisannya cukup rapid an structural, sehingga dapat memudahkan para pembaca yang haus akan ilmu pengetahuan untuk dapat memahaminya dengan cepat dan baik.

Disisi lain buku ini juga memiliki kekurangan yang dimana beberapa teks pemaparan sejarah silsilah kurang dapat dipahami dengan cepat, sehingga pembaca harus mengulangi untuk lebih dapat memahaminya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun